Garut (ANTARA News) - Kapolda Jabar Irjen Pol Timur Pradoko berjanji akan terus memberantas kasus KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) di wilayah kerjanya termasuk kasus jaring asmara (aspirasi masyarakat) di Kabupaten Garut. Kasus jaring asmara diduga banyak dilakukan kalangan legislatif Kabupaten Garut bahkan beberapa anggota DPRD setempat kini berstatus tersangka dan menjalani tahanan Polda Jabar, namun Kapolda enggan menjelaskan tersangka lain yang akan dibidiknya. Kapolda Timur Pradoko mengemukakan hal itu kepada pers di sela kunjungan kerja di Mapolres Garut, Senin, untuk meninjau kesiapan operasi bersandi "Mantra Brata" untuk pengamanan Pemilu 2009. Sebelumnya Kabag Binamitra Polres Garut, Kompol Tatang Hidayat menyatakan, selain mendapat pemaparan tentang peta situasi Kamtibmas dari Kapolwil Priangan Kombes Anthon Charlian, juga berdialog dengan unsur Muspida setempat serta Wakil Bupati, Memo Hermawan. Selama di Mapolres Garut, Kapolda juga mendapatkan laporan tentang kesiapan dan kesigapan seluruh jajaran Polres setempat dalam mengantisipasi sekaligus pengamanan pelaksanaan Pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden 2009. Kepala Subag Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat Parhan menyatakan, kini terdapat 713 Caleg (Calon Legislatif) yang akan memperebutkan 50 kursi dengan 1.598.311 orang pemilih pada 5.115 TPS (tempat pemungutan suara). Mereka tersebar pada 42 kecamatan dengan 424 desa/kelurahan terbagi dalam lima DP (daerah pemilihan) terdiri DP 1 memiliki 10 kursi dengan 305.617 pemilih yang akan diperebutkan oleh sebanyak 155 Caleg, disusul DP 2 terdapat 13 kursi dengan 429.740 pemilih diperebutkan 167 Caleg, katanya. Sedangkan DP 3 terdapat 8 kursi dengan 268.718 pemilih diperebutkan 133 Caleg, DP 4 terdapat 10 kursi dengan 310.690 pemilih diperebutkan 133 Caleg serta DP 5 terdapat 9 kursi dengan 283.483 pemilih yang akan diperebutkan oleh 125 Caleg.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009