Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Bali, I Nyoman Sugawa Korry menegaskan kedatangan mantan Ketua DPD Golkar Kabupaten Karangasem Made Sukerana untuk minta maaf tidak ada kaitan dengan ajang Pilkada Karangasem 2020.

"Kami menerima kedatangan Pak Sukerana untuk meminta maaf kepada pengurus partai dan kader atas kekeliruan diperbuatnya, sehingga suasana menjadi tak nyaman di tubuh partai berlambang Pohon Beringin beberapa lalu," kata Sugawa Korry didampingi sejumlah pengurus DPD Golkar Bali saat menerima Sukerana di Sekretariat Golkar Bali di Denpasar, Minggu malam.

Ia mengatakan pihaknya menyambut baik kader Golkar yang telah sadar atas kekeliruan yang diperbuat dengan cara meminta maaf kepada pengurus dan kader partai. Sebagai partai politik yang modern pasti menerima kadernya yang telah sadar berbuat kekeliruan tersebut.

"Dengan dia (Sukerana) melakukan permintaan maaf secara terbuka ini, kami atas nama pengurus dan kader partai menerima permohonan maaf itu," ujar Sugawa Korry yang kini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali.

Sukerana menjelaskan kedatangannya ke Golkar Bali untuk meminta maaf atas kekeliruannya beberapa waktu lalu. Dimana saat itu ia minta agar Musdalub Golkar Bali dipercepat hingga masalahnya bergulir ke Mahkamah Partai.

"Saya menyadari kekeliruan tersebut sehingga datang langsung meminta maaf. Dengan diberi maaf saya sudah berterima kasih," ucap mantan Wakil Bupati Karangasem periode 2010-2015.

Sukerana mengakui pihaknya membuat kesalahan atau kekeliruan dalam bersikap, sehingga membuat pengurus partai ada ketersinggungan. Dan pada kesempatan ini pihaknya meminta maaf atas kejadian itu.

Di tanya soal Pilkada Karangasem tahun 2020, kata Sukerana, memang telah mengambil formulir di Golkar untuk mengikuti Pilkada Karangasem 2020.

Namun bukan berarti karena mau nyalon di Golkar, ia lantas minta maaf atas kekeliruannya.

"Sejak masalah itu bergulir hingga ke Mahkamah Partai, saya sudah merasa keliru hingga pada sidang di mahkamah saya tak mengajak saksi. Saya sudah siap menerima apapun hasilnya," ujarnya.

Sukerana juga mengatakan kalau pun nantinya tak lolos dalam seleksi untuk maju di Pilbup, ia tetap komitmen di Partai Golkar. Bahkan Sukerana minta agar dimasukkan di tim pemenangan.

"Dengan berada di tim, saya bisa berbuat dan membuktikan kesetiaan saya pada Partai Golkar," kata Sukerana, sembari mengaku permohonan maafnya itu murni atas kesadaran dirinya dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun.

Baca juga: 100 bakal calon kepala daerah di NTT daftar ke Golkar

Baca juga: Nasrul Abit daftarkan diri maju Pilgub Sumbar ke Partai Golkar

Baca juga: Pilkada Medan, Bobby kembalikan formulir pendaftaran ke Golkar

Baca juga: Kader optimistis Golkar bertransformasi menjadi partai modern

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019