18. Philippe Coutinho (Bayern Muenchen)
Kisah Coutinho adalah tutur ulang epos Ikaros. Coutinho menganggap hijrah dari Liverpool ke Barcelona akan menjadi anak tangga selanjutnya dalam kesuksesan kariernya.
Baca juga: Bayern Munchen puas dengan penampilan Philippe Coutinho
Yang terjadi ia justru menjadi pemeran figuran di antara reputasi Messi dan Suarez, sehingga pada 19 Agustus Coutinho memutuskan hijrah ke Bayern Muenchen sebagai pemain pinjaman.
Warna merah polos dengan sedikit aksen putih agaknya memang lebih membawa keberuntungan bagi Coutinho, ketimbang biru merah.
Pada 21 September Coutinho mencetak gol debutnya bersama Bayern dan trigol perdananya menyusul hampir tiga bulan kemudian.
Baca juga: Hattrick Coutinho bawa Muenchen benamkan Bremen
Bayern memang saat ini berada di posisi terjepit, tetapi jika Coutinho bisa menemukan kembali sentuhan magis yang ia miliki di Anfield, bukan tidak mungkin legiun Brazil itu jadi aktor utama menuju gelar juara Bundesliga delapan musim beruntun.
19. Mauro Icardi (Paris Saint-Germain)
Lebih parah dari Neymar, Icardi dan istri merangkap agennya Wanda Nara berbuat banyak ulah untuk terang-terangan mengungkapkan keinginan pergi dari Inter.
Icardi sempat "mogok" 53 hari sebelum akhirnya tampil lagi untuk Inter pada April. Kedatangan Conte dan Lukaku, membulatkan tekad untuk bisa segera mengeluarkan Icardi.
Pada 2 September Icardi bergabung dengan PSG sebagai pemain pinjaman. Kedatangan Icardi ke PSG dan bertemu Neymar seolah jadi awal terbangunnya sebuah geng anak nakal di pojok kota Paris.
Baca juga: Di Canio ejek Icardi cocoknya memang di PSG
Baca juga: Icardi dan Mbappe usung PSG rajai Le Classique pertama musim ini
Tapi, di luar segala kebengalannya, Icardi membayar lunas kala tampil menjadi predator di hadapan gawang lawan.
14 gol dalam 18 penampilan Icardi di semua kompetisi seharusnya cukup menjadi alasan bagi PSG untuk mengambil opsi mempermanenkan legiun Argentina itu dalam kontrak peminjamannya dengan harga 70 juta euro.
Baca juga: Napak tilas juara 2019, dibuka dan ditutup Piala Super Italia
Baca juga: Lionel Messi masih jadi topik sepak bola paling menarik tahun 2019
Baca juga: Mengenang Emiliano Sala dan duka cita lapangan hijau sepanjang 2019
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019