"(Saat itu) Ibra tentu tidak mau meninggalkan Milan. Ia dijual untuk kesehatan keuangan klub," kata Galliani kepada La Gazzetta dello Sport.
"Ia selalu menjadi sosok yang menentukan nasibnya sendiri, kecuali pada saat itu. Bersama-sama kami memenangi scudetto pada tahun pertamanya, (gelar Liga Italia) terakhir untuk Milan sebelum Juventus memulai laju pemecahan rekor mereka, dan Piala Super Italia pada 2011," tambahnya.
Ibrahimovic hengkang ke San Siro musim panas 2012 setelah gagal memenangi trofi apapun pada musim 2011/2012. Menurut Galliani, kegagalan Rossonerri mempertahankan gelar menjadi salah satu penyebab mereka terpaksa menjual pemain Swedia itu.
Baca juga: Zlatan Ibrahimovic resmi kembali ke Milan
Ia menambahkan saat itu Milan telah sepakat menjual Alexandre Pato ke PSG dan akan memboyong Carlos Tevez dari Manchester City. Namun kesepakatan itu tidak terwujud.
"Seluruh kesepakatan itu runtuh dan siapa yang tahu apa yang dapat terjadi? Menurut saya kami akan terus menang , sebab saat itu kami masih berada di depan Juve. Sejarah berubah, Milan finis di peringkat kedua dan pada musim panas 2012, para pemain gaek hengkang," paparnya.
Galliani juga mengakui bahwa hubungannya dengan Ibrahimovic sempat memburuk setelah sang pemain terpaksa dijual. Namun saat ini, komunikasi antara keduanya telah membaik.
Ibrahimovic resmi direkrut kembali oleh Milan pada Jumat dengan ikatan kontrak berdurasi enam bulan.
Baca juga: Ibrahimovic setuju kembali ke Milan
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019