Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga 2008 masih belum terkena dampak perlambatan ekonomi dunia akibat krisis finansial global, sehingga momentum pertumbuhan di atas 6,0 persen bakal bisa terjaga.
"Triwulan ketiga normal-normal saja. Dalam klasifikasi dampak krisis finansial, Indonesia akan terkena
second round effect," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga sedang bagus-bagusnya, terlebih karena adanya bulan puasa menjelang hari Lebaran.
"Pendorong pertumbuhan adalah sektor yang terkait dengan permintaan, yaitu konsumsi. Sedangkan ekspor juga belum terkena dampaknya, dia masih kencang. Demikian juga investasi," katanya.
Menurutnya, ekonomi Indonesia pada triwulan keempat baru akan merasakan dampak lanjutan menyusul melemahnya perekonomian AS dan negara-negara maju lainnya.
Namun demikian, katanya, meskipun laju ekonomi bakal melambat pada triwulan itu, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun tetap akan berada di atas enam persen.
"Kalau pertumbuhan ekonomi 2008, apapun yang terjadi di triwulan empat, karena
reserve kita begitu tinggi, saya optimis untuk keseluruhan tahun 2008 bakal diatas enam persen," katanya.
Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi 2008 sebesar 6,0 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua
year on year 6,39 persen. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008