Pengambilan bea dilakukan di loket masing-masing stasiun keberangkatan

Cirebon (ANTARA) - Sebanyak 106 penumpang kereta di wilayah PT KAI Daop 3 Cirebon, Jawa Barat, membatalkan keberangkatannya, dikarenakan adanya keterlambatan imbas gangguan persinyalan.

"Sampai saat ini tercatat ada 106 penumpang yang membatalkan keberangkatannya," kata Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon Luqman Arif di Cirebon, Sabtu.

Luqman mengatakan jumlah penumpang yang membatalkan perjalanannya tersebar di beberapa stasiun wilayah kerja Daop 3 Cirebon, seperti Cirebon Kejaksan, Prujakan, Jatibarang dan Haurgeulis.

Luqman memastikan semua bea tiket kereta yang dibatalkan dikembalikan sejumlah harga tiket yang telah dibeli.

"Pengambilan bea dilakukan di loket masing-masing stasiun keberangkatan," ujarnya.

Luqman mengatakan dengan adanya gangguan persinyalan KAI memperkenankan pengguna jasa yang terdampak di atas 60 menit dapat membatalkan perjalanan dengan pengembalian bea 100 persen.

"Kita kembalikan bea 100 persen sesuai harga tiket, bagi pengguna jasa yang membatalkan perjalanan," tuturnya.

Menurutnya saat ini keterlambatan kedatangan dan keberangkatan kereta di Stasiun Cirebon rata-rata 1-1,5 jam, hal ini akibat adanya gangguan persinyalan yang terjadi pada Jumat (27/12).

Di mana perangkat persinyalan di lintas Karawang- Klari tersambar petir, sehingga pelayanan persinyalan tidak dapat beroperasi dengan sempurna.

"Tapi sekarang sistem persinyalan yang terkena petir sudah bisa diperbaiki," katanya.

Baca juga: KAI kembalikan bea 100 persen jika KA terlambat di atas 60 menit
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, tiket KAI Cirebon baru terjual 62 persen

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019