Doha (ANTARA News) - Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamad bin Jassem bin Jabr al-Thani, mengatakan, Minggu, harga minyak mentah di kisaran 70 hingga 90 dolar AS per barel merupakan harga yang wajar. Ia mengatakan hal itu dalam sebuah konferensi pers setelah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, yang sedang melakukan perjalanan ke negara Teluk kaya minyak itu untuk mencoba menarik pendanaan ekstra bagi Dana Moneter Internasional (IMF). "Level harga yang wajar kami pikir adalah 70 hingga 90 dolar AS," kata dia, seperti dilaporkan AFP. "Kami berharap, kami memiliki harga yang tetap, namun itu pasar menentukan .... Harga tinggi mempengaruhi ekonomi dan harga rendah berpengaruh juga terhadap ekonomi, karena itu sangat penting memikirkan harga yang dapat bekerja untuk kedua sisi." Qatar anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang berselisih dengan Brown setelah kartel memutuskan untuk menurunkan produksi minyaknya, pada sebuah pertemuan darurat bulan lalu dalam upaya mengangkat harga minyak. Brown kembali mengatakan selama konferensi pers, bahwa ia menginginkan "sebuah pasar energi yang stabil," menambahkan: "Itu bukan sebuah pertanyaan dari keinginan harga tinggi atau rendah." Menteri Energi Qatar Abdullah bin Hamad al-Attiyah pekan lalu melengkingkan kritikan penolakan kasar dari negara-negara termasuk Inggris setelah kartel mengurangi produkis minyak. Dia mengatakan mereka tidak dapat mencap OPEC sebagai "anak jelek" untuk mengambil langkah-langkan tanpa memberikan sebuah alternatif. (*)
Copyright © ANTARA 2008