Amman, (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas hari Minggu mengesampingkan kemungkinan tercapainya sebuah perjanjian perdamaian dengan Israel hingga akhir 2008 seperti yang diharapkan dalam konferensi Annapolis pada November tahun lalu. "Terus terang, tidak akan ada penyelesaian menyeluruh hingga akhir 2008," kata Abbas kepada wartawan setelah berunding dengan Raja Yordania Abdullah II, sebagaimana diberitakan DPA. "Tidak mungkin membuat sebuah perjanjian sebagian karena kami mengupayakan perjanjian menyeluruh," katanya. Sejak konferensi Annapolis pada November 2007, Israel dan Palestina terlibat dalam negosiasi-negosiasi perdamaian dengan tujuan mencapai sebuah perjanjian perdamaian yang mengatasi semua masalah utama seperti Yerusalem, permukiman Yahudi, pengungsi Palestina dan perbatasan. Hasil dari perundingan perdamaian itu dibahas dalam pembicaraan antara Abbas dan Raja Abdullah. "Kami membahas sikap yang bisa kami tempuh sambil menanti hasil pemilihan pemerintah baru AS dan pembentukan pemerintah baru Israel," kata Abbas. Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, yang telah diminta membentuk pemerintah koalisi oleh Presiden Shimon Peres, telah mengumumkan bahwa ia tidak bisa melakukan hal itu dan sebaliknya merekomendasikan penyelenggaraan pemilihan umum. Sementara itu, Raja Abdullah menggarisbawahi pentingnya mencapai "rekonsiliasi" antara kelompok Fatah kubu Abbas dan gerakan Hamas, dengan mengatakan, hal semacam itu akan "sangat penting untuk mewujudkan tujuan pembentukan sebuah negara Palestina merdeka", menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan istana. Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun lalu setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Pada pertemuan Minggu itu, Raja Abdullah juga berjanji Yordania akan terus mendukung Abbas dalam "upaya mendapatkan lagi hak Palestina melalui proses negosiasi".(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008