Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Choirul Anam mengimbau pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung pada putaran kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur agar tidak menggunakan cara-cara licik untuk meraih kemenangan.
"Stop cara-cara licik dan penggunaan isu SARA. Kami mengimbau para calon agar
berkompetisi secara fair," kata Cak Anam, panggilan akrab Choirul Anam, di Surabaya, Minggu.
Cak Anam merasa perlu menyampaikan imbauan karena mendapat laporan adanya
penyebaran famlet yang bersifat menghasut dan mengundang konflik di sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti Kediri dan Bangkalan.
Famlet yang beredar tersebut sama persis dengan yang beredar menjelang pelaksanaan
Pilgub Jatim putaran pertama yakni famlet berisi gambar salah satu pasangan yang di atasnya terdapat gambar Salib Yesus.
"Ini jelas-jelas contoh kelicikan, tendensius. Biasanya pihak yang menggunakan cara-cara seperti ini akan meneruskan aksinya untuk mencapai kemenangan dengan menghalalkan segala cara, termasuk melakukan berbagai kecurangan," tandasnya.
Menurut Cak Anam, dengan penyebaran famlet bernuansa SARA tersebut, ada pihak yang
menginginkan terjadinya konflik di Jawa Timur. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk bersatu melawannya.
"Kita tidak boleh membiarkan rakyat Jawa Timur diadudomba," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008
Seyogtanya agama apapun tidak dijadikan dasar partai.
Agama adalah urusan pribadi dengan Tuhan
walo g\'smua parpol, dlm politik semua cara bs jd halal,soale agama cma jd baju sj.cma jmbatan meraih kekuasaan..qt msh inget track record bliau2 slam memegang kekuasaan tu kan?