Gorontalo, (ANTARA News) - Tak puas dengan pleno penetapan hasil perhitungan suara yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gorontalo Utara, Minggu malam, ratusan massa pendukung pasangan calon Bupati dan Wakilnya, Thariq Modanggu-Djafar Ismail (Tafakur) menyerang kantor KPU.
Massa melempari kantor KPU yang dijaga ratusan aparat kepolisian dan Brimob tersebut dengan batu, karena tak kunjung mendapatkan kepastian dari KPU mengenai hasil akhir pleno tersebut.
Sejumlah warga luka-luka akibat insiden tersebut dan polisi bahkan sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghalau massa.
"Mungkin massa kecewa karena kantor KPU sudah kosong, sementara mereka sudah menunggu kepastian hasil pleno sejak tadi pagi, " kata Yusri, salah seorang staff KPU Gorut.
Hingga berita ini diturunkan, pendukung pasangan yang diusung oleh PKS, PAN dan PDIP itu berdatangan ke lokasi kejadian sehingga jumlah massa terus bertambah.
Sebelumnya, sejak siang hari KPU telah menggelar pleno penetapan hasil perhitungan suara yang berlangsung sangat tegang hingga malam hari.
Ribuan pendukung Tafakur mengepung kantor KPU untuk mendengarkan langsung pembahasan pleno tersebut, namun tidak terjadi insiden karena massa masih terkendali dan menempati areal di luar halaman KPU.
Pada pukul 19.00 WITA, KPU menyatakan bahwa dari hasil rekapitulasi, pasangan Rusli Habibie-Indra Yasin (Ru?Ya) dari Golkar dan Demokrat memperoleh suara sebanyak 23.108 suara dan pasangan Tafakur sebanyak 23.047 suara.
Sementara tiga kandidat lainnya yakni Mochtar Darise-Malik Laleno dari PBB dan PBR sebanyak 1.486 suara, calon independen yakni Sutardjo Tui-Non Pango sebanyak 1.172 suara serta Samsu Tanaiyo-Muchtar Adam sebesar 4.428 suara.
Meski demikian, hasil pleno tersebut tidak ditandatangani oleh saksi dari Tim Tafakur yang merasa keberatan atas hasil perhitungan suara, karena banyak indikasi pelanggaran yang terjadi saat dan pasca pencoblosan pada 27 Oktober 2008 itu. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008