Jakarta (ANTARA) - Sebuah firma yang dijalankan oleh putri Bruce Lee telah menggugat makanan cepat saji di China karena menggunakan gambar mendiang bintang kungfu di logonya, tanpa izin dan meminta kompensasi lebih dari 210 juta yuan, seperti diberitakan media China The Paper.
Bruce Lee Enterprises yang berbasis di California, dipimpin Shannon Lee, mengajukan gugatan terhadap Real Kungfu di pengadilan Shanghai, Rabu, meminta agar perusahaan makanan berhenti menggunakan gambar Bruce Lee dan membayar 88.000 yuan tambahan untuk mengganti biaya hukum.
Mereka juga meminta restoran yang berbasis di Guangzhou untuk mengeluarkan klarifikasi berisi pernyataan bahwa mereka tidak berhubungan dengan Bruce Lee.
Dilansir Reuters, Real Kungfu yang menjual nasi dengan berbagai hidangan China, didirikan pada 1990 dan memiliki outlet di lebih dari 57 kota di China
Baca juga: Keluarga Bruce Lee Rencanakan Film Peringati 35 Tahun Kematiannya
Baca juga: Donnie Yen Berunding Untuk Peran Bruce Lee Dalam Film Biografi
Logo restoran itu adalah seorang pria yang mengenakan atasan lengan panjang kuning yang penampilan dan gayanya mirip dengan Bruce Lee dengan pose "bersiap menyerang" yang serupa.
Real Kungfu lewat akun Weibo-nya pada hari Kamis mengatakan pihaknya “bingung” oleh gugatan karena mereka telah menggunakan logo itu selama 15 tahun terakhir. Dikatakan bahwa meski ada beberapa masalah di masa lalu, penggunaan logo disetujui oleh otoritas nasional.
Pengajuan kasus ini terjadi ketika China telah berjanji untuk meningkatkan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dan menerapkan hukuman yang lebih tegas, salah satu topik utama dalam sengketa perdagangan Beijing dengan Amerika Serikat.
Baca juga: Putri Bruce Lee mengenang sang ayah
Baca juga: Bruce Lee ternyata takut kecoa
Baca juga: Rumah Bruce Lee di Hongkong Dilestarikan Sebagai Museum
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019