Kami tidak bisa menyampaikan kapan gempa dan tsunami terjadi karena tsunami baru terjadi kalau ada gempa,
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan bahwa jika saat ini terdapat informasi soal bencana tsunami di akhir tahun maka hal itu tidak dapat dipertanggungjawabkan dan termasuk dalam hoaks.
"Kalau ada info saat ini bahwa akhir tahun ada tsunami itu seperti mendahului Tuhan. Mohon jangan dipercaya," kata Rita di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, tsunami dan gempa bumi tidak dapat diprediksi kemunculannya sebagaimana prakiraan cuaca serta iklim. Dua bencana itu hanya bisa diamati melalui kecenderungan aktivitasnya tetapi kejadiannya tidak dapat dipastikan waktu dan lokasinya.
Baca juga: BMKG tekankan pentingnya area resapan air selama musim hujan
BMKG, lanjut dia tidak pernah mengeluarkan prediksi gempa dan tsunami. Hingga saat ini belum ada peralatan yang dapat mendeteksi bencana itu, bahkan di negara maju sekalipun.
"Kami tidak bisa menyampaikan kapan gempa dan tsunami terjadi karena tsunami baru terjadi kalau ada gempa. Kalau kami tidak bisa memprediksi gempa dan tsunami tentu kita akui, jangan pura-pura kita bisa. Jangan akali orang dengan kepura-puraan," jelasnya.
Baca juga: BMKG: Topan Phanfone tidak mengganggu malam tahun baru
Rita mengatakan BMKG selalu memperbaharui informasi soal gempa dan tsunami melalui saluran aplikasi dan media sosial dengan akun @infoBMKG berbagai platform baik Android, iOS, Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube.
Kepala BMKG juga mengajak masyarakat Indonesia untuk bisa menikmati periode libur akhir tahun tanpa kekhawatiran tapi tetap waspada. Tidak ketinggalan, Rita juga mengimbau masyarakat untuk tetap berdoa agar Indonesia selalu dilindungi agar tidak mengalami bencana.
"Tetap waspada saat menikmati hari libur dengan tetap berdoa," ujarnya.
Baca juga: Subduksi Lempeng Indo-Australia atas Eurasia penyebab gempa Sukabumi
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019