Imam Samudra Gemar Membaca

Serang (ANTARA News) - Imam Samudra alias Abdul Azis, terpidana Bom Bali I yang tengah menanti eksekusi mati, sejak kecil gemar membaca buku sehingga waktu bergaul dengan teman sebaya di kampungnya sangat kurang. "Saya dengan Imam Samudra teman sekampung. Sewaktu kecil dia orangnya sering menangis "cengeng"," kata Ahmad warga Lopang Gede, Kelurahan Loang, Kota Serang, Jumat. Ahmad mengatakan, Imam Samudra sejak kecil sudah hobi membaca buku-buku pengetahuan agama Islam, sejarah, fisika dan buku lainya. Karena itu, wajar kalau dia itu termasuk orang pandai. "Saya sendiri jika bermain dengan dia selalu membawa buku," katanya. Meskipun Imam Samudra berasal dari keluarga pedagang, namun tekad menjadi orang terkenal dan pandai sudah terlihat. Bahkan, sejak SMP sampai Madrasah Aliyah (MA), pendidikan setara SMA, selalu berprestasi dan selalu juara kelas. "Pertemuan terakhir dengan saya, dia menjadi guru privat bahasa Inggris," ujarnya. Begitu pula Rosidi tetangga Imam Samudra mengaku, Imam Samudra kurang begitu dekat dengan teman-teman sekampung. Imam Samudera sehari-hari menghabiskan waktunya untuk membaca dan belajar sehingga kurang bergaul. "Sepengetahuan saya Imam Samudra tidak lepas dengan buku juga belum pernah meninggalkan sholat lima waktu," katanya. Oleh karena itu, dirinya merasa terkejut mendengar dia tersangka Bom Bali I tahun 2002 lalu, sebab karakter jiwanya pendiam. "Saya sebagai tetangga tidak menyangka dia harus mati di hadapan tim regu tembak," katanya. Sementara itu, Nurhayati teman sekolah di MA Serang menyatakan, sebaiknya pemerintah meninjau kembali keputusan eksekusi mati terhadap Imam Samudra karena dia memiliki pengetahuan luar biasa di bidang Fisika. "Kalau bisa Imam Samudra dimanfaatkan ilmunya untuk negara," katanya. Dia menambahkan, sewaktu dirinya mengajar bersama Imam Samudra di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Persis, Serang tahun 1992-an. "Dia termasuk guru hebat bahkan anak-anak selalu juara lomba Fisika tingkat antar sekolah di Serang," katanya.. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008

18 November 2008

kalau aku pikir yg bisa ditembak mati adalah amrozi dan ali gufron!

kalau imam samudra itu patas untuk menjadi orang sangat dibutuhkan negara.

karena dia orang yg sangat jenius dan pintar lihat aja mukanya dan waktu matinya...

dia tetap tampan dan kalau aku lihat imam itu orang yg sangat pendiam.

memang jaksa itu bisanya gomong aja.

semoga jaksa itu kena musibah.

pasti negara ini akan kena lagi karena imam pernah bilang pada media kalau dia ditembak mati pasti teman2nya tidak terima!!!!

0 0 Balas LaporkanHapus
10 November 2008

para mujahid itu kebanyakan adalah manusia2 berilmu alias pintar,jadi bukan orang sembarangan.justru yang goblok itu para pengecut seperti pemerintah RI yang takut dengan australia,amerika dan negara barat.takut ekonomi indonesia diobok-obok sama mereka.makanya ekonomi indonesia gak pernah mandiri.selalu bergantung dengan asing.yang dipikiran perut melulu.ya begitu,akhirnya jadi LEMAH HATI

0 0 Balas LaporkanHapus
6 November 2008

pemerintah dari dulu bisanya cuma banyak omong...kalau mau ditembak ya tembak aja....ng usah disebar2kan media, apa lagi tuh jaksa agung goblok hendarman supanji..bisanya ngebacot ajaah tanpa dasar...bagaimanapun imam samudra dkk masih mempunyai hak sebelum dieksekusi yaitu bertemu dengan keluarganya, kenapa malah dilarang2....ini jelas melanggar HAM..eehh ngomong2 jaksa2 yg dulu menuntut imam samudra dkk pada kena sial, contohnya jaksa urip yg harus mendekam 20 th dipenjara...kacian deh loe

0 0 Balas LaporkanHapus
2 November 2008

Imam Samudra pinter bgt sih gak...banyak sekali org yg lbh pinter dari dia.saya heran masih ada org mndukung tindakn imam cs.menggunakan istilah jihad lagi.trus mbawa2 nama umat ISLAM pula, yg namanya membunuh adalah tindakan keji apapun alasannya.jgn kita menjadi orang yg merasa paling suci di dunia ini. Imam CS serta klompok lain yg mndukung mrasa bhwa mreka adalh yg paling bnr/suci. Pdhal kita smua tau hnya ALLAH Maha Suci. Apa yg dilakukn imam,sama saja mnghina ALLAH,seolah Allah tdk brdaya.

0 0 Balas LaporkanHapus
2 November 2008

Hukuman mati memang mengerikan......apakah ini akan bisa mebuat efek jera bagi para pelaku makar....? sayang juga sih kalau orang secerdas Dia dibunuh. hukuman seumur hidup aja menurutku yang pantas bagi dia...

konsekuensi dari kesalahannya masa lalu, biar dia bertobat dulu....lalu berbuat baik untuk sesama...urusan hidup mati biar jadi kewenangan malaikat pencabut nyawa, bukan oleh pengadilan manusia......

0 0 Balas LaporkanHapus