Cilacap (ANTARA News) - Waktu pelaksanaan eksekusi mati bagi terpidana kasus Bom Bali I, Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra, kian dekat terlihat dari langkah persiapan yang terus ditingkatkan.
Dari pantauan ANTARA di Dermaga Wijayapura Cilacap, Jumat malam, sekitar pukul 21.40 WIB, sebuah truk polisi dalam keadaan tertutup rapat memasuki tempat penyeberangan tersebut.
Truk yang diperkirakan mengangkut satu regu Brimob langsung menaiki Kapal Pengayoman II yang akan mengantarnya ke Pulau Nusakambangan. Setelah truk berada di atasnya, kapal segera berangkat.
Namun, belum sampai setengah perjalanan, kapal tersebut kembali ke Dermaga Wijayapura untuk menjemput dua mobil yakni Kijang Super warna coklat nopol G 8537 DC dan Panther warna hitam B 8052 JF yang telah menunggu di tempat itu.
Saat dua mobil tersebut masih berada di dermaga, perhatian wartawan tertuju pada mobil Kijang Super yang berisi empat orang berpakaian preman, tetapi tidak diketahui secara pasti siapa mereka, sedangkan di dalam Panther hanya ada seorang sopir.
Setelah dua mobil tersebut berada di atas kapal, penyeberangan kembali dilanjutkan menuju Dermaga Sodong di Nusakambangan.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber di Nusakambangan, sel khusus "super maximum security" di Lembaga Pemasyarakatan Batu yang ditempati Amrozi dan kawan-kawan telah disterilkan sejak Jumat siang.
Bahkan, sejak Jumat dinihari, sejumlah narapidana lain yang menempati sel khusus telah dipindahkan ke sel lain sehingga hanya dtempati Amrozi dan kawan-kawan.
Menurut sumber ANTARA, pengamanan sel khusus tersebut cukup ketat sejak Amrozi dan kawan-kawan selesai menunaikan Salat Jumat.
Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui secara pasti kapan pelaksanaan eksekusi mati tersebut walau sempat tersiar kabar jika eksekusi akan dilaksanakan Sabtu (1/11) dinihari.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008
ketika aku mati tolong jangan tangisi aku, tangisi lah duitku, ketika aku mati tolong jangan di bungkus dengan kain kafan, tapi menggunakan 100 rb yang belom di potong, ketika aku mati tolong jasad ku beralaskan duit, ketika penembakan aku tidak mau di tutup dengan kain hitam tapi dengan 100 ribuan begitulah pesannya