Gorontalo (ANTARA News) - Ribuan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Gorontalo, Fhariq Modanggu-Djafar Ismail (Tafakur), Jumat, mengepung kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat.Pendukung calon bupati yang diusung PKS, PDIP, dan PAN tersebut mendesak agar Panwas segera mengeluarkan rekomendasi kepada KPU untuk menunda penetapan hasil Pilkada, sebelum aduan pelanggaran yang dilaporkan Tafakur ditindaklanjuti."Kami sudah melaporkan adanya sejumlah pelanggaran di antaranya pengrusakan segel kotak suara oleh PPK sebelum waktunya serta banyaknya wajib pilih yang tidak dimasukkan dalam Daftar Pemilih Tetap," kata Hendra Nurdin, Sekretaris Tim Pemenangan Tafakur dalam orasinya. Ribuan massa tersebut menuntut agar pihak Panwas segera menyelesaikan pembahasan di tingkat Kelompok Kerja (Pokja) dan segera mengirimkan hasilnya ke KPU pada Jumat malam. Seusai menyampaikan aspirasinya di kantor Panwas, massa kemudian mendatangi kantor KPU Gorut untuk mengantarkan sejumlah bukti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah oknum dalam Pilkada Gorut yang berlangsung pada 27 Oktober 2008. Ribuan pendukung Tafakur tidak bisa masuk ke gedung KPU yang telah dipasang garis polisi serta dijaga ketat oleh ratusan personil kepolisian dan Brimob. Massa mengancam akan memboikot pleno penetapan hasil Pilkada oleh KPU yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 2 November mendatang, jika laporan tersebut tidak ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku. Sementara itu, massa hanya ditemui oleh seorang anggota KPU Rahmat Kasim yang berjanji akan segera membahas tuntutan tersebut bersama keempat anggota lainnya."Kami pelajari dulu berkas-berkasnya sambil menunggu rekomendasi dari Panwas," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008