Jakarta (ANTARA) - UMG Idealab, perusahaan Venture Capital (VC) dan sekaligus Venture Builder (VB) yang lahir dari inovator teknologi Kiwi Aliwarga telah mendanai sekitar 60 perusahaan rintisan (startup).
Setengah dari 60 startup itu merupakan pendanaan di startup Tanah Air kemudian sisanya tersebar ke Myanmar, Thailand, dan China.
Visi Kiwi Aliwarga mendirikan UMG Idealab guna berkontribusi pada solusi teknologi berkelanjutan, khususnya di Indonesia melalui riset dan penelitian. Mereka berharap bisa berkontribusi lebih banyak pada kemajuan teknologi Tanah Air.
"UMG Idealab sedang melakukan riset pengembangan passenger drone melalui startup Frogs, biotechnology melalui Biotech, pengembangan energi terbarukan antara lain baterai melalui Lectro, pengembangan teknologi smart speaker dan teknologi Neuro-Linguistic Programming (NLP) dalam Bahasa Indonesia," kata Founder And Chairman UMG Idealab, Kiwi Aliwarga dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.
"Pendirian Pusat Riset dan Pendidikan Artificial Intelligence (AI) dengan Universitas Indonesia, dan deep tech untuk mendukung industri 4.0, seperti robotic, big data, dan voice recognition technology. Di tahun 2020," tambah dia.
Baca juga: UI-Idealab bangun pendidikan dan laboratorium kecerdasan buatan
Baca juga: Menristekdikti targetkan Indonesia miliki 4.900 startup pada 2024
Fokus tiga hal
UMG Idealab juga akan semakin fokus pada tiga hal yaitu perubahan iklim, ketidakmerataan, dan perkembangan UKM di Indonesia.
"Sekitar 13 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan dari proses produksi dan transportasi makanan. Kita dapat mengurangi angka tersebut dengan meminimalisir proses transportasi makanan," kata dia.
"Startup Fistx berkonsentrasi pada budidaya udang dan ikan di kota-kota sehingga dapat mengurangi carbon footprint dan memotong ongkos transportasi. UKM tentunya juga dapat memperbesar skala usahanya dan mendapatkan profitnya dari sini," kata Kiwi.
Ia menjelaskan tentang startup Lectro yang memproduksi baterai untuk rumah, pabrik, dan power plant di mana akan mengurangi carbon footprint dalam produksi listrik.
Hal berikutnya yang menjadi perhatian Kiwi adalah mengurangi ketidakmerataan, sejalan upaya pemerintah untuk menggenjot pemerataan di berbagai daerah.
"Kami memberikan kontribusi nyata melalui platform fintech untuk perkembangan bisnis, edutech, healthtech, hingga logistic tech yang diharapkan dapat semakin menekan gap of inequality di Tanah Air," Jelas Kiwi.
Kiwi menjelaskan tentang komitmen UMG Idealab untuk kemajuan UKM. Menurutnya, UMG Idealab sejauh ini sudah menyediakan platform untuk kemajuan UKM, di antaranya pada aspek human resources, Enterprise Resource Planning (ERP), point of sales, AI.
Selanjutnya ada robotic, fintech UKM, legal, hingga jasa pengiriman melalui startup Starchain, Botika, Bahasakita, Widya Indonesia, Legalku, dan Aruna. Berbagai startup ini dinilai dapat menjadi angin segar bagi para pelaku UKM untuk berkembang.
"Yang terpenting adalah pendidikan dasar 0 – 12 tahun di mana peran guru dan orang tua sangat penting untuk pembentukan karakter, kemudian pendidikan lanjutan yang harus dibuat dengan blueprint yang jelas untuk menuju ke sana," katanya.
Baca juga: Hyundai akan berinvestasi pada startup teknologi Israel
Baca juga: Bingung cari ide untuk startup? Sri Mulyani: Baca nota keuangan
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019