Gerhana matahari ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah SWT, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah
Biak (ANTARA) - Kalangan umat Islam di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua mengelar shalat gerhana matahari cincin sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat kebesaran Allah SWT yang berlangsung di Masjid Agung Baiturrahman Biak,Kamis.
Shalat gerhana matahari cincin dimulai pukul 14.50 WIT dipimpin Imam Besar Masjid Agung Baiturrahman Biak ustadz Haji Abdul Wahid dan dilanjutkan dengan khutbah yang disampaikan ustadz Haji Syukri Mudmal S.Ag.
Ustadz Syukri mengatakan, keberadaan matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran dari Allah SWT yang sangat dibutuhkan umat manusia.
"Gerhana matahari ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah SWT, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah," katanya mengutip hadits Nabi Muhammad SAW dari HR. Bukhari.
Ia mengajak umast Islam, dengan adanya gerhana matahari cincin itu, sebagai bentuk nyata mengimani tanda-tanda kebesaran Allah SWT sehingga umat Islam dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada sang Khalik.
Syukri, masih memgutip hadits Rasulullah menyerukan warga Muslim Biak untuk menjaga lima perkara, yakni menjaga masa muda sebelum masa tua tiba, menjaga waktu sehat sebelum sakit, menjaga kaya sebelum miskin, menjaga waktu luang sebelum waktu sulit tiba serta menjaga hidup sebelum waktu mati seorang manusia tiba.
"Perbanyak beramal, maka jangan harap selain waktu tersebut bisa semangat. Ditambah lagi jika benar-benar telah datang kematian, bisa jadi yang ada hanyalah penyesalan dan tangisan," katanya.
Pada puncak gerhana matahari cincin pukul 12.36 WIB atau 14.36 WIT suasana langit kota Biak terlihat matahari tertutup mendung dan gelap tetapi tidak mempengaruhi aktivitas warga Biak Numfor.
Baca juga: Jayapura terpesona momen indah gerhana matahari
Baca juga: Warga Jayapura saksikan gerhana di stasiun TVRI
Pewarta: Muhsidin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019