Jakarta (ANTARA News) - Penurunan kembali harga BBM per 15 Januari 2009 diharapkan dapat menurunkan tingkat inflasi secara langsung pada Januari 2009 hingga 0,53 persen.
"Dari sisi statistik, penurunan sebesar Rp500 (premium) dan Rp300 (solar) diperkirakan turunkan inflasi Januari 2009 sebesar 0,53 persen," kata Menkeu/Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati diB Gedung Depkeu Jakarta, Senin malam.
Ia menyebutkan, penurunan tersebut merupakan dampak langsung dari penurunan harga BBM premium dan solar per 15 Januari 2009.
"Dampak penurunannya akan lebih besar lagi ketika penurunan harga BBM diikuti dengan penurunan tarif lainnya dalam putaran kedua seperti tarif angkutan," katanya.
Pemerintah mengharapkan dampak putaran kedua dan seterusnya dari penurunan harga BBM dapat mulai terasa pada Februari 2009 sehingga akhirnya turun ke single digit dari saat ini yang masih sekitar 11 persen.
"Diharapkan tingkat inflasi terus turun hingga single digit dan pada level yang sesuai target 2009 yaitu 6,0 persen dalam waktu dekat sehingga daya beli masyarakat terjaga," katanya.
Pemerintah kembali memutuskan penurunan harga BBM jenis premium dan solar yang mulai berlaku 15 Januari 2009.
Harga premium turun Rp500 (10 persen) dari semula Rp5.000 menjadi Rp4.500 per liter. Harga solar turun Rp300 (6,25 persen) dari semula Rp4.800 menjadi Rp4.500 per liter.
"Jika dihitung penurunan sejak penurunan Desember, maka harga premium mengalami penurunan 25 persen dari sebelumnya Rp6.000 sedangkan harga solar turun 18,25 persen dari sebelumnya Rp5.500 per liter," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009