"Saya mewakili Pak Jaya Suprana mengucapkan terima kasih. Merupakan suatu kehormatan bagi kami hadir di sini untuk mencatat rekor yang luar biasa yakni kacamata gerhana terbesar," kata Manajer MURI, Ridho Al Amin di Kampung Bunsur.
Menurut dia, sebelumnya kacamata terbesar pernah tercatat di Palembang saat Gerhana Matahari Total pada 2016 silam. Ketika itu kacamatanya dengan ukuran panjang 990 centimeter dan lebar 60 cm.
Sementara itu, berdasarkan hasil ukurannya pada Gerhana Matahari Cincin di Siak, pada kacamatanya mencapai panjang 14 meter, lebar 1,5 dan tinggi 2 meter. Ini merupakan kacamata terbesar yang pernah MURI catat.
"Rekor diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Siak," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Siak Alfedri menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada LAPAN pengamatan GMC di Bungsur ini mengunakan kacamata berukuran besar, dan ini memecahkan rekor MURI sebagai kacamata terbesar se-Indonesia bahkan Asia," tandasnya.
Di jelaskannya, Kabupaten Siak merupakan daerah tujuan wisata yang maju di Pulau Sumatera. Momen Festival GMC merupakan bagaian dari promosi pariwisata alam Kabupaten Siak.
Rangkaian acara GMC 2019, diawali sholat gerhana, dilanjut dengan pantauan GMC, serta penampilan artis Nissa Sabyan. Pemantauan GMC di Kampung Bunsur ini diperkirakan juga yang paling teramai dengan disaksikan lebih kurang 10 ribu orang.
Baca juga: Cara aman mengamati gerhana matahari cincin
Baca juga: Mengapa gerhana matahari cincin terjadi? Kapan?
Baca juga: Gerhana matahari cincin terlihat sempurna di Simeulue
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019