Menurut warga RT 02/RW 05 Cipinang Melayu, Diran Anam (45) di Jakarta, Kamis sore, memperkirakan tidak kurang dari 18 anak kobra saat ini berkeliaran.
Ular berbisa itu kerap bermunculan saat malam dan siang hari dari kawasan semak-semak jalan menuju halaman rumah warga.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Diran bersama tetanganya memutuskan untuk berburu ular tersebut dengan melibatkan petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.
Baca juga: Petugas temukan tiga ular di selokan Kantor P2TP2A Jaktim
Baca juga: Damkar Jaktim evakuasi ular kobra dan sanca dari kantor P2TP2A
Kobra yang ditangkap warga diperkirakan baru menetas pada dua pekan lalu dengan ukuran serupa jari tengah orang dewasa.
Perburuan oleh warga dilakukan menggunakan gagang sapu dan sejumlah peralatan kayu.
Dia menyebutkan kemunculan belasan ular kobra di lingkungan mereka diduga imbas terganggunya habitat.
"Tadinya kobra ini ada di belakang kebun, tapi
kena gusur. Itu kan habitat dia (ular)," katanya.
Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, petugas evakuasi disebar ke sejumlah penjuru kawasan, termasuk sarang tempat ular bertelur di sebelah rumah Diran.
"Usai pencarian selama 1,5 jam, petugas belum menemukan keberadaan ular lainnya. Pencarian dihentikan pukul 17.38 WIB," katanya.
Pihaknya akan menunggu kabar lanjutan dari warga manakala ular tersebut kembali muncul.
Baca juga: Petugas Damkar evakuasi biawak disangka ular kobra di Jaktim
Baca juga: Baru tiga rumah sakit di Jaktim sediakan serum antibisa ular
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019