Mereka adalah 'public figure' yang disaksikan oleh masyarakat Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Tradisi “open house” sejumlah pejabat saat Natal dinilai menjadi cerminan solidaritas yang dianggap mampu memperkuat toleransi antar-umat beragama.
Ketua Bidang Pemuda Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) DKI Jakarta, Tigor Mulo Horas Sinaga di Jakarta, Kamis, mengapresiasi sejumlah pejabat yang menggelar “open house” saat Natal.
Open house saat Natal melengkapi keindahan banyak pemimpin daerah serta pejabat tinggi negara yang turut ambil bagian dalam peringatan hari besar bagi umat Kristiani. Walau berbeda agama, mereka tetap mau mengucapkan selamat Natal kepada pejabat yang Kristiani.
Baca juga: Begini arti perayaan Natal bagi Menko Luhut Pandjaitan
Bahkan ada banyak pejabat daerah yang mengucapkan selamat Natal langsung dengan mengunjungi gereja-gereja pada saat Natal," tambah Horas Sinaga.
Salah satu pejabat yang menggelar “open house” saat Natal di antaranya Mensos Juliari Peter Batubara. Beberapa Petinggi Negara tampak hadir, seperti Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pemuda Olahraga Zainudin Amali, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan beberapa tamu lainnya.
Tigor Mulo Horas Sinaga mengapresiasi dan menilai ajang tersebut sangat baik karena menunjukkan kehangatan, keramah-tamahan, dan solidaritas antarpejabat yang berbeda agama atau keyakinan.
Ia menyebutkan, hal yang ditunjukkan Mensos dan para pejabat negara ini sangat penting demi persatuan bangsa.
Baca juga: "Open house" Natal Menkominfo bernuansa lokal, doakan Indonesia damai
“Mereka adalah 'public figure' yang disaksikan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini juga sangat erat kaitannya dengan prinsip saling menghormati antarumat beragama seperti yang terkandung dalam Sila pertama Pancasila," jelas dia.
Sementara itu Ketua Biro Pemuda Nasional Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Petrus Sihombing, menilai acara “open house” saat Natal oleh pejabat perlu diapresiasi karena mendorong peningkatan tali silaturahmi antarsesama anak bangsa.
"Dalam acara ini kita bisa berbagi keceriaan, mewujudkan semangat, dan rasa persatuan-kesatuan antarsesama anak bangsa," kata Petrus.
Petrus menilai hal itu penting demi membangun Indonesia yang lebih maju dimana dibutuhkan lebih banyak kerja sama diantara anak bangsa yang plural.
Sementara itu, Jutan Martdupanus Manik dari Pemuda Katolik, menilai kegiatan “open hause” pejabat saat Natal menjadi teladan yang baik.
“Adanya kegiatan seperti ini, masyarakat kita akan melihat bahwa pemimpin-pemimpin kita saja sudah menjalankan kerukunan antarumat beragama, secara tidak langsung ini akan berdampak pada masyarakat kita dan semoga kita semua dapat meneladani para pemimpin kita,” terangnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan sentimen agama maupun ras demi bangsa ini tetap bersatu dan membangun Indonesia yang lebih maju.
Baca juga: Luhut gelar open house Natal, sejumlah menteri kabinet hadir
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019