Solo (ANTARA) - Bakal Calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melakukan blusukan ke kampung-kampung mencatat banyak aspirasi masyarakat sebagai masukan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
"Banyak aspirasi masyarakat yang dicatat semua sebagai masukan. Yang bisa diselesaikan segera kami selesaikan, serta yang belum kami catat," kata Gibran usai acara dialog dengan sukarelawan "Ireng Putih Konco Gibran" di Karangasem Laweyan Solo, Kamis.
Menurut Gibran, aspirasi warga Karangasem yang dicatat sebagai masukan, antara lain soal masih ada jalan berlubang, soal pasar, ruang terbuka hijau, tim sepak bola Persis, dan fasilitas untuk disabilitas.
Baca juga: Gibran blusukan bertemu warga Karangasem Solo
Baca juga: Pro kontra politik dinasti
Menyinggung soal warga yang menanyakan Gibran mengapa mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota melalui DPD PDIP Jateng, Gibran menjelaskan bahwa seorang tokoh pertama yang dikunjungi adlah Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo.
"Saya sowan di rumah dinas Loji Gandrung menemui Pak Rudyatmo, saya ingin maju sebagai bakal calon wali kota. Saya minta petunjuk kepada Pak Rudyatmo, dan langkah-langkahnya seperti apa. Beliau kemudian memerintah saya mengambil kartu tanda anggota (KTA) di DPC PDIP," kata Gibran.
Gibran kemudian mengambil KTA sekaligus mengambil formulir pendaftaran untuk maju menjadi bakal calon wali kota. Namun, DPC PDIP Surakarta ketika itu pendaftarannya sudah ditutup.
"Saya hanya pegang KTA saja. Saya kemudian konsultasi ke DPD PDIP Jateng, dan bertemu dengan senior-senior. Saya nanti bisa mendaftarkan diri melalui DPD," katanya.
Selain DPD, ternyata DPP buka pendaftaran, Gibran masih ada kesempatan. Hal itu menurutnya tidak menyalahi aturan partai.
Baca juga: Gibran masih berpotensi maju meski terhadang aturan PDIP
"Saya kemudian bertemu Ibu Megawati. Saya diterangkan soal anggaran dasar (AD)/anggaran rumah tangga (ART) dan aturan partai. Saya masih ada kesempatan dan diperintahkan untuk menunggu saja pendafatran nanti dibuka," kata Gibran menjelaskan.
Gibran membantah isu dirinya langsung melompat dengan menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati.
"Hal ini tidak betul. Saya melalui tahapan-tahapan, dari Solo, kemudian Semarang. Jadi, tidak ada yang dilompati, atau tidak langsung ke pusat," kata Gibran ketika menjawab pertanyaan salah seorang warga setempat.
Di hadapan warga, dia menjelaskan, "Dari Solo, Semarang, dan Jakarta, semuanya saya kunjungi (sowani), jadi tidak ada saya melompat, anak Presiden langsung kepada Ibu Megawati. Semuanya ada prosesnya. Saya kemudian memutuskan mendaftarkan diri di DPD PDIP Jateng."
Sekarang ini, posisinya sedang menunggu rekomendasi dari DPP PDIP.
Baca juga: Gibran ikuti uji kelayakan di DPD PDIP Jateng
Baca juga: Gibran adakan pertemuan dengan tokoh-tokoh senior PDIP di Solo
"Jika ada orang bilang saya gesekan dengan Pak Rudyatmo, itu salah. Pak Rudyatmo orang yang saya hormati, segani, dan beliau juga sebagai Wali Kota Surakarta berprestasi. Warga di Solo, baik pendidikan maupun kesehatan, semua terjamin," katanya.
Sumaryono dari Anak Ranting PDIP Karangasem mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung bakal calon yang mendapatkan rekomendasi dari DPP.
"Semuanya sama-sama melalui PDIP, dan siapa pun yang mendapat rekomendasi wajib didukung," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019