Jakarta (ANTARA News) - Pemberlakuan auto rejection asimetris mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ditutup naik 7,06 persen. IHSG BEI ditutup naik 82,841 poin menjadi 1.256,704 dan indeks LQ45 terangkat 18,587 poin atau 8,34 persen ke posisi 241,352.Analis riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, mengatakan, pemberlakuan auto rejection asimetris membuat para pelaku pasar lebih konfiden untuk bertransaksi. "Pemberlakuan batas atas 20 persen dan batas bawah 10 persen yang tepat telah memberikan kepercayaan pada pasar dan memberikan jaminan memperoleh (keuntungan) 100 persen dibanding jika turun hanya 50 persen atau satu dibanding dua," katanya. Kenaikan indeks tersebut, lanjut Alfian, juga dipengaruhi oleh laporan keuangan kuartal ketiga 2008 beberapa emiten yang masih positif. Hal yang sama juga dikatakan oleh Analis Riset dari PT Recapital Securities Poltak Hotradero, yang mengatakan beberapa laporan keuangan yang menunjukkan kinerja yang bagus.Dia juga mengatakan turunnya harga saham sebagian besar emiten dalam akhir-akhir ini telah membuat pasar oversold (jenuh jual), sehingga terjadi teknikal rebound yang cukup kuat. Sentimen di atas telah membuat pergerakan saham didominasi yang naik sebanyak 116 efek dibanding yang turun hanya 52, sedangkan 43 tidak berubah harganya dan 249 belum aktif diperdagangkan.Beberapa saham yang memimpin naiknya indeks di antaranya Timah yang menguat Rp80 menjadi Rp1.160, Perusahaan Gas Negara naik Rp180 ke level 1.400, Antam terangkat Rp30 ke posisi Rp1.040, Astra Internasional melambung Rp1.550 ke Rp9.350, Bank BRI menguat Rp550 ke harga Rp3.450, Tambang Batubara Bukit Asam naik Rp900 ke Rp5.475 dan Bank Mandiri menguat Rp260 menjadi Rp1.560. Perdagangan cukup ramai dengan volume mencapai 3,485 miliar saham senilai Rp2,212 triliun dari 75.418 kali transaksi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008