Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah melunasi pinjaman subordinasi (subordinated notes) senilai 150 juta dolar AS. "Kita telah melunasi pada tanggal 30 Oktober 2008, sesuai dengan ketentuan dalam offering circular dan fiscal agency agreement," kata Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sofyan Basir di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, pihaknya menggunakan dana internal untuk melunasi pinjaman subordinasi tersebut. "Pendanaan untuk pelunasan sudah jauh-jauh hari kita usahakan dari dana internal, jauh-jauh hari kita telah menabung untuk itu," katanya. Dengan pelunasan tersebut maka terhitung sejak 30 Oktober 2008, surat utang subordinasi tersebut dihapuskan pencatatannya (delisting) dari bursa Singapura. Sebelumnya, Direktur BRI Sulaiman Arif Arianto mengatakan penarikan opsi (call option) surat utang subordinasi (subordinated notes) sebesar 150 juta dolar AS tidak menganggu likuiditas bank milik negara tersebut. "Penarikan ini tak mengganggu likuiditas kita karena masih oke, dan CAR (rasio kecukupan modal) kita masih ok juga," katanya. BRI melunasi seluruh subordinated notes (100 persen) yang diterbitkan di Cayman Island 2003 senilai 150 juta dolar AS pada 30 Oktober 2008. Subordinated notes dengan kupon 7,75 persen tersebut akan jatuh tempo pada 2013 dan tercata di Singapore Stock Exchange. Dalam konferensi pers laporan kinerja keuangannya, Jumat, BRI pada triwulan III 2008 membukukan laba setelah pajak pada triwulan III 2008 sebesar Rp4,238 triliun. Sementara rasio kecukupan modal (CAR) BRI menurut direktur BRI, Abdul Salam, pada triwulan III 2008 mencapai 13,45 persen. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008