Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan jika saja Barack Obama terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat maka jangan terlalu berharap bahwa dia akan dekat dengan Indonesia. "Secara global Obama tidak akan pikirkan Indonesia. Bagi kita memang senang kalau Obama terpilih, tetapi bagi Obama Indonesia itu beban. Jadi jangan harap Obama akan dekat dengan Indonesia," kata Wapres M Jusuf Kalla kepada wartawan seusai sholat Jumat di Jakarta. Pernyataan Wapres tersebut diungkapkan ketika ditanya pendapatnya mengenai Pilpres di Amerika Serikat. Menurut Wapres, hampir semua pertanyaan yang menyudutkan Barack Obama selalu berkaitan dengan masa lalunya di Indonesia. Karena itu, tambahnya Obama tentu akan menjaga jarak terlebih dahulu. "Begitu terpilih (andai terpilih), apakah Obama akan terus berkunjung ke Hawaii terus ke Indonesia. Saya kira tidak. Dia pasti akan jaga jarak," kata Wapres. Lebih lanjut Wapres mengatakan agar orang Indonesia jangan melihat orang Amerika dengan cara pandang (mindset) Indonesia. Masyarakat Amerika memiliki cara pandangnya sendiri. Wapres mengakui akan memilih Obama. Dan begitu pula memang sebagian besar orang Indonesia akan memilih Obama. Namun Wapres mengakui bahwa Obama memiliki kelebihan di bandingkan dengan Presiden AS saat ini, George Bush Jr. Obama memiliki kelebihan soal kepercayaan masyarakat AS, lebih muda dan sebagainya. "Tetapi pertanyaannya, berani ngak dia (Obama) merombak sistim kapitalisme (AS) yang seperti ini," kata Wapres ketika ditanya soal peluang Obama memperbaiki ekonomi AS. Menurut Wapres sebenarnya tidak ada kaitan langsung antara kepentingan Indonesia dengan Barack Obama. Namun yang ada adalah hubungan Indonesia dengan perbaikan politik AS. Jika ekonomi AS membaik, kata Wapres maka akan memperbaiki daya beli AS. Pada gilirannya produk Indonesia akan terjadi peningkatan ekspor ke AS. Karena itu, tambah Wapres yang terpenting bagaimana Obama (jika terpilih) bisa segera memperbaiki ekonomi AS. Pemilu pilpres AS akan berlangsung pada 4 Nopember 2008 ini. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008