New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia merosot pada Kamis waktu setempat, di tengah perdagangan yang rapuh, menutup kenaikan pada awal perdagangan karena pasar bereaksi terhadap berita menyusutnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, konsumen energi terbesar dunia.
Penurunan suku bunga di AS, sejalan dengan langkah serupa di China, telah memicu kenaikan harga pada awal perdagangan di tengah kajian bahwa tindakan ini dapat memicu permintaan minyak di dua pasar krusial tersebut.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember turun 1,54 dolar AS menjadi ditutup pada 65,96 dolar AS per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 1,76 dolar menjadi mantap pada 63,71 dolar AS per barrel.
Ekonomi AS mengalami kontraksi 0,3 persen (tahunan) dalam kuartal ketiga karena kredit seret global mengakibatkan konsumen dan dunia usaham mengurangi belanja mereka.
Kontraksi kuartal ketiga, lebih rendah dari penurunan 0,5 persen yang diperkirakan para ekonom swasta, di tengah memuncaknya ekspektasi penurunan tajam ekonomi AS di tengah memburuknya krisis finansial dan perbankan dalam tujuh dekade terakhir.
Berita itu menjadi "sirene peringatan" di pasar minyak karena Amerika Serikat adalah konsumen energi terbesar dunia, diikuti China di urutan kedua, demikian laporan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2008