Washington (ANTARA News) - Pendarat Mars, Phoenix, milik NASA akan sekarat secara perlahan di planet merah itu, setelah badan antariksa AS itu mematikan salah satu pemanas pesawat dalam upaya menghemat energi.
Langkah ini diambil untuk memperpanjang kehidupan pesawat tersebut, namun ketika NASA secara perlahan mematikan tiga pemanas lainnya demi menjaga agar Phoenix terus beroperasi, pesawat penyelidik itu akan berhenti berfungsi akibat meningkatnya paparan atmosfir yang keras.
Phoenix membongkar es air di Mars sambil memeriksa sampel tanah planet itu, namun juga menemukan racun pada tanah itu yang menyebabkan kehadiran kehidupan menjadi hampir mustahil.
Pesawat antariksa itu mencapai Mars pada 26 Mei dan sebetulnya disiapkan untuk berfungsi selama 90 hari, namun misinya diperpanjang, kini memasuki bulan kelima, setelah diperoleh kejelasan bahwa sumber daya penggeraknya dapat terus beroperasi lebih lama daripada yang dijadwalkan.
Salah satu penemuan terbesar Phoenix adalah keberadaan es di Mars. Wahana ini juga berhasil menemukan sampel yang berkadar alkalin serta mineral lainnya, demikian laporan DPA. (*)
Copyright © ANTARA 2008