New York (ANTARA News/DPA) - Indikator-indikator saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, meski statistik pemerintah terbaru menunjukkan ekonomi AS pada kuartal ketiga 2008 merosot.Produk domestik bruto mengalami kontraksi 0,3 persen - penurunan kuartalan terbesar sejak resesi 2001 - lebih rendah dari proyeksi para ekonom 0,5 persen.Di priode sama, belanja konsumen turun 3,1 persen yang adalah penurunan terbesar sejak 1980. Krisis finansial telah menghambat penyaluran pinjaman di Amerika Serikat sehingga konsumsi menurun.Saham-saham AS bergerak positif mengikuti naik kuatnya harga saham di bursa Asia dan Eropa yang mendapat dorongan dari turunnya suku bunga 50 basis poin oleh Federal Reserve dan rencana mengaliri empat negara "emerging market" dengan 120 miliar dolar AS untuk mencairkan likuiditasnya.Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average naik 189,73 poin atau 2,11 persen menjadi 9.180,69 poin, Standard & Poor's 500 naik 24 poin menjadi 954,09 poin, Nasdaq melonjak 41,31 poin menjadi 1.698,52 poin.Sementara di pasar uang, dolar AS terhadap yen Jepang menguat menjadi 98,58 yen dari 97,06, sedangkan terhadap euro bertahan pada 77,21 sen euro. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008