Ansiot merupakan alat pencegahan hama serangga tanaman bawang yang hemat energi karena sumber energi utama dalam mengoperasikan alat tersebut menggunakan panel surya dan sistem kerjanya dapat dimonitoring secara "real-time" oleh petani di manapun dan
Solo (ANTARA) - Teknologi pengusir hama serangga berbasis "internet of things" berhasil membawa tiga mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi juara pada kompetisi tingkat nasional.
"Kami membuat alat perangkap hama serangga hemat energi berbasis 'internet of things' yang diberi nama Ansiot," kata salah satu mahasiswa Alvin Ichwannur Ridho dari Teknik Elektro UNS di Solo, Selasa.
Ansiot merupakan solusi pencegahan kerusakan tanaman bawang merah oleh organisme perusak tanaman (OPT) yang banyak menyerang tanaman di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Menurut dia, alat terbilang cukup sederhana dan mudah digunakan.
Ansiot merupakan alat pencegahan hama serangga tanaman bawang yang hemat energi karena sumber energi utama dalam mengoperasikan alat tersebut menggunakan panel surya dan sistem kerjanya dapat dimonitoring secara "real-time" oleh petani di manapun dan kapanpun melalui telepon pintar.
Baca juga: Program "Santun kampanyekan pengendalian hama terpadu
Baca juga: Omzet pedagang bawang anjlok 50 persen di jalan alternatif Brebes
Sebagai objek sasaran alat pengusir hama tersebut Kabupaten Brebes mengingat daerah tersebut merupakan sentra komoditas bawang merah terbesar di Indonesia.
"Selain itu Brebes juga menjadi pengguna pestisida terbesar se-Asia Tenggara untuk membasmi hama pada tanaman bawang," katanya.
Cara kerja Ansiot tersebut digunakan tiga komponen, yaitu Ansiot User, Ansiot Client, dan Ansiot App. Ia mengatakan Ansiot User dijadikan sebagai pusat energi dengan memanfaatkan solar panel 300 WP dan sensor-sensornya, yaitu kelembapan, suhu, dan arus.
"Selain itu, pada Ansiot User ini kami letakkan mesin pompa air sebagai pengairannya nanti. Untuk selanjutnya, Ansiot Client akan kami sebar di lahan bawang sebagai alat yang akan menangkap hama serangga tanaman dengan menggunakan cahaya lampu dan minyak sebagai perangkapnya," katanya.
Baca juga: Petani bawang merah Cirebon rugi karena serangan hama
Baca juga: Kementan sukses ekspor bawang merah
Ia mengatakan sumber energi lampu pada Ansiot Client tersebut berasal dari solar panel yang dipasang pada Ansiot User.
"Terakhir, untuk Ansiot App akan kami integrasikan dengan Ansiot User dan Ansiot Client sebagai pusat 'monitoring' dan 'controlling'. Ini bisa digunakan di manapun dan kapanpun," katanya.
Sementara itu, atas karya tersebut Alvin dengan dua teman yang lain, yaitu M Maulana Yusuf dari Teknik Elektro dan Farah Yuki Prasetyawati dari Pendidikan Fisika berhasil meraih juara 1 di ajang Mechanical Engineering Expo 2019.
Sebagaimana diketahui, acara tahunan tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang di dalamnya terdapat lomba karya tulis ilmiah.
Baca juga: Kekuatan bawang merah untuk lawan pilek hingga kanker payudara
Baca juga: Bawang merah atasi gigitan ular berbisa, ini penjelasannya
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019