Jakarta (ANTARA News) - BoxSentry --sebuah perusahaan penyedia solusi pengamanan email yang berpusat di Singapura-- menawarkan solusi proteksi terhadap email baik dari serangan spam maupun virus dengan tingkat perlindungan yang diklaim di atas layanan sejenis lainnya dari berbagai perusahaan. CEO BoxSentry, Manish Goel dalam peluncuran produk tersebut di Jakarta, Rabu, mengatakan, produk proteksi RealMail tersebut kini dipasarkan di Indonesia yang pasarnya dinilai cukup besar. BoxSentry menggandeng tiga integrator solusi yang berfokus pada pengamanan yakni PT Aldy Berkah Sejahtera (Alestra), PT Information Solusi Bisnis (ISB) dan PT Systindo Mitra Kreasi (Systindo). Ketiga perusahaan ini memberikan layanan managed service kepada para kliennya sehingga pengguna tidak perlu mengeluarkan dana lebih untuk membeli produk tersebut. "Perusahaan hanya perlu mengeluarkan biaya rutin setiap bulan atau selama menggunakan layanan tersebut dan ini berarti dana yang dikeluarkan tidak besar," katanya.Harga layanan itu sendiri berkisar antara tujuh hingga 12 dolar per akun email per bulan. Layanan ini juga bisa menghemat biaya bandwidth hingga sebesar 60 persen. RealMail sendiri diklaim mempunyai kelebihan dengan anti spam lainnya. Proses seleksi terhadap email dilakukan melalui otentifikasi terlebih dulu baik ke pengirim dan penerima.Selanjutnya jika kedua belah sudah menyatakan setuju bahwa ada email yang dikirim dan penerima tidak keberatan, RealMail akan membuka akses tersebut terhadap email-email berikutnya.Manish sendiri menyebut apa yang diberikan perusahaannya sebetulnya bukan untuk memblokir spam, namun melindungi email yang benar (sah) yang sering dibaca oleh anti spam sebagai spam.Produk anti spam tradisional, lanjutnya bergantung terutama pada penyaringan berdasar data base termasuk kata kunci dan penyaring isi serta daftar blokir."Ini semua sifatnya probabilitas dan karena itu memiliki tingkat kesalahan yang tidak terhindarkan," katanya.Akibatnya, lanjut dia, email terlalu sering diblok atau dikirim ke folder surat sampah (junk mail) pengguna karena email-email tersebut salah diklasifikasikan sebagai spam. Padahal bisa jadi email yang diblokir tersebut merupakan email sah dan bukan spam. Suatu studi, katanya, menyebutkan masalah email sah yang dianggap spam bisa merugikan perusahaan lebih dari 3,5 miliar dolar per tahun.Kelebihan lain dari RealMail adalah produk tersebut tersedia lebih dari 15 bahasa termasuk bahasa Indonesia. Meski demikian, produk ini hanya difokuskan dipasarkan di Asia Pasifik dan Timur Tengah. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008