Yogyakarta (ANTARA News) - PSIM Yogyakarta ditaklukkan Persiba Bantul 0-2 dalam pertandingan sepakbola divisi utama Liga Indonesia 2008 wilayah timur di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Rabu petang.
Setelah bermain tanpa gol 0-0 pada babak pertama, PSIM pada babak kedua digempur oleh pemain Persiba yang menghasilkan dua gol. Pada menit 64 PSIM harus bermain dengan sepuluh pemain setelah kapten tim Mashadi terkena akumulasi dua kartu kuning sehingga harus keluar lapangan.
Dua gol Persiba masing-masing dicetak oleh Seto Nurdiantoro pada menit 49 dan Ukik Sugiyanto menit 87. Gol Seto diciptakan melalui tendangan bebas yang gagal ditepis kiper PSIM Oni Kurniawan. Persiba mendapat tendangan bebas setelah Gonzales diganjal doni hermawan.
Sedangkan gol kedua melalui sundulan Ukik yang memanfaatkan tendangan bebas Yohanes Yuniantara . Sundulan tersebut gagal diantisipasi kiper PSIM.
Bermain dengan sepuluh pemain, PSIM tampil lamban, bahkan semakin mendapat tekanan dari Persiba. Hampir sepanjang babak kedua Persiba menggempur PSIM dari semua lini hingga berhasil mencetak dua gol.
Wasit Iis Isya Permana dari Indramayu dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 10.000 penonton tersebut mengeluarkan empat kartu kuning. Dua kartu kuning pada babak pertama untuk pemain PSIM Mashadi dan pemain Persiba Ardi Suyanto, serta dua kartu kuning lagi pada babak kedua untuk pemain Persiba Ukik Sugiyanto dan pemain PSIM Mashadi yang akhirnya dikeluarkan dari lapangan.
Pelatih PSIM Bambang Kawijiono mengatakan, sebenarnya permainan kedua tim berjalan seimbang dan pemain sudah menjalakankan instruksi di lapangan.
Namun gol yang tercipta memang sulit diantisipasi karena merupakan bola mati. Gol pertama memang dari bola mati sehingga tidak bisa diantisipasi, begitu juga dengan gol kedua bermula dari bola mati, dari tendangan bebas sehingga memang sulit mengantisipasi bola seperti itu.
"Yang jelas permainan berimbang, mungkin lawan bisa memanfaatkan peluang yang ada sehingga mampu mencetak gol. Secara teknis tidak beda jauh kekuatan kedua tim," katanya.
Ia menambahkan, setelah kehilangan satu pemain, pola permainan PSIM mulai berubah, barisan pertahanan menjadi longgar, ini yang dimanfaatkan lawan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008