Washington (ANTARA News/Reuters) - Satu tim ilmuwan internasional mengingini larangan penangkapan delapan spesies ikan hiu Samudra Atlantik dan menetapkan batas ketat bagi penangkapan dua spesies lain dalam upaya mencegah kemerosotan hewan tersebut.Ikan hiu sangat rentan terhadap penangkapan ikan secara berlebihan karena mereka berkembang-biak dan besar dengan lamban, tapi saat ini atas pembatasan internasional bagi penangkapan ikan hiu, demikian pernyataan organisasi nir-laba Lenfest Ocean Program, yang mengadakan pertemuan para ahli ikan hiu untuk mempelajari masalah itu.Kelompok tersebut mendapati dalam suatu studi yang disiarkan Senin bahwa 10 spesies ikan hiu Atlantik menghadapi resiko serius penangkapan secara berlebihan."Hasil kami memperlihatkan dengan sangat jelas bahwa ada keperluan sangat mendesak untuk melakukan tindakan pengelolaan guna mencegah penurunan populasi ikan hiu dan memelihara fungsi ekosistem," kata pemimpin penulis Colin Simpfendorfer dari James Cook University, Australia.Banyak spesies ikan hiu di samudra lepas di dunia merosot, sebagian kerema hewan itu tertangkap di jalur panjang penangkapan ikan yang ditujukan untuk menangkap ikan tuna dan ikan todak, kata para ilmuwan tersebut. Saat jumlah ikan sasaran tradisional seperti tuna dan ikan todak berkurang, tuntutan akan daging dan sirip ikan hiu meningkat, kata Charlotte Hudson dari Lenfest Program. Karena ikan hiu adalah pemangsa samudra global yang memiliki wilayah jelajah mulai dari pantai timur Amerika Serikat sampai ke pantai barat Eropa, penetapan jumlah hewan itu --dan memastikan apakah atau berapa banyak hewan tersebut berkurang-- adalah tugas berat. "Spesial" Para ahli ikan hiu dari Australia, Belgia, Kroasia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat menggunakan data yang tersedia mengenai populasi ikan hiu serta analisis resiko untuk memperkirakan spesies mana yang menghadapi resiko paling besar, kata Hudson dalam suatu wawancara telefon, Selasa. "Ada banyak ikan di samudra, tapi ikan hiu adalah spesial karena biologi hewan itu memungkinkan mereka tak mempunyai terlalu banyak bayi setiap tahun, sehingga mereka berkembang-biak jauh lebih lamban," kata Hudson. "Oleh karena itu, ketika anda membunuh hiu dewasa, anda benar-benar mengurangi populasinya dengan sangat cepat, karena akan mengurangi kemampuan populasi tersebut untuk menopang dirinya." Kelompok itu menyarankan larangan penangkapan ikan hiu "bideye thresher, longfin mako, oceanic whitetip, porbeagle, common thresher, silky, smooth hammerhead dan crocodile". Mereka mendesak pembatasan ketat penangkapan ikan hiu "blue dan shortfin mako". Saran mereka ditujukan kepada International Commission for the Conservation of Atlantic Tunas", yang dikenal sebagai ICCAT, yang anggotanya --termasuk Uni Eropa-- menghadiri pertemuan 17-24 November di Marokko. ICCAT kebanyakan menangani populasi ikan tuna, tapi pencinta lingkungan hidup dan ilmuwan memandang organisasi itu sebagai satu-satunya badan yang dapat memberlakukan pembatasan luas di Atlantik untuk mengambil ikan hiu di dalam alat penangkap ikan tuna. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008