Depok (ANTARA) - Ormas Islam Mathla’ul Anwar mengimbau Pemerintah China untuk merangkul Muslim Uighur karena etnis minoritas di Provinsi Xinjiang itu juga bagian dari warga negara China.

"Muslim Uighur adalah bagian dari warga negara China. Mereka layak mendapatkan keadilan sebagaimana etnis-etnis lainnya di negara Tirai Bambu tersebut,” kata Sekjen Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) H Oke Setiadi MSc di Jakarta, Selasa.

Sekjen PBMA mengemukakan keterangan tersebut atas pertanyaan wartawan terkait dugaan memburuknya perlakuan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang sebagaimana diberitakan media massa internasional yang juga banyak diviralkan di media sosial belakangan ini.

Menurut Oke Setiadi, jika ada segelintir orang di Xinjiang yang diduga akan melakukan tindakan radikalisme atau separatisme, tidak seharusnya mereka ditindak dengan melanggar hak-hak asasi manusia.

Bagaimanapun, kalau benar terjadi, tindak kekerasan dan pelarangan ibadah terhadap Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang merupakan pelanggaran nyata atas hak-hak asasi manusia dan hukum internasional serta melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

PBMA, lanjutnya, mengajak Pemerintah China agar bersikap terbuka serta segera memberikan penjelasan kepada dunia internasional tentang apa yang terjadi di Xinjiang agar protes dan kemarahan umat Islam tidak menjadi sikap antipati terhadap Pemerintah China.

Selain itu PBMA meminta Pemerintah RI agar melakukan langkah-langkah diplomatik untuk turut memberikan solusi bagi penyelesaian masalah Uighur melalui jalur Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan PBB, terlebih Indonesia masih menjadi anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.

Menurut Oke Setiadi, Mathla’ul Anwar yang kini sudah berusia 103 tahun serta mempunyai perwakilan di hampir seluruh provinsi di Indonesia mengajak Ormas, LSM, Organisasi Politik, dan segenap komunitas Muslim di Tanah Air untuk menggalang dukungan bagi Muslim Uighur dengan cara-cara damai.

"Kami juga menyerukan seluruh Umat Islam untuk terus berdo’a dan melakukan qunut nazilah bagi perdamaian dan keselamatan Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang China," katanya.

Baca juga: PBNU minta pemerintah Tiongkok agar muslim Uighur bisa beribadah

Baca juga: ACT siapkan bantuan musim dingin bagi Muslim Uighur di Turki

Baca juga: ACT ajak masyarakat serukan dukungan untuk Uighur

Baca juga: Tabayun Uighur

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019