Amien yang berlatar belakang seorang akuntan memiliki rekam jejak panjang di berbagai lembaga, ...

Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memutuskan
​​​​​Amien Sunaryadi sebagai komisaris utama.

Amien yang berlatar belakang seorang akuntan memiliki rekam jejak panjang di berbagai lembaga, dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).

Menjabat sebagai komisaris, pria yang lahir di Malang, Jawa Timur, 23 Januari 1960, itu akan banyak bersentuhan dengan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi.

Penunjukan Amien diharapkan dapat membuat perusahaan listrik milik BUMN itu bersih dari aroma korupsi.

Korupsi bukanlah hal baru baginya, pada 1998, Amien sempat mengikuti program pendidikan jangka pendek selama satu bulan, The Corruption and Anti-Corruption Training yang diselenggarakan oleh National Center for Development Studies (NCDS) pada Australian National University di Canberra, Australia.

Baca juga: Keputusan Menteri BUMN tunjuk pimpinan PLN dipuji

Amien menjabat sebagai manajer pada unit Dispute Analysis and Investigations PT PricewaterhouseCoopers FAS pada Oktober 2000-Juni 2003. Lalu, pada Juli-Desember 2003 ia menduduki jabatan Senior Manager pada unit dan perusahaan yang sama.

Selepas dari perusahaan skala internasional itu, Amien menjabat Wakil Ketua KPK 2003-2007. Selama di KPK, Amien memperkenalkan pemberantasan korupsi yang progresif dan menjadi konseptor dari tindakan penggeledahan dan surveillance yang dilakukan oleh KPK untuk mengungkap kasus korupsi high profile.

Ia juga menjadi pendobrak tradisi pemberantasan korupsi yang sebelumnya tidak menyentuh perbuatan suap-menyuap.

Setelah masa jabatannya KPK habis, Bank Dunia menariknya sebagai Senior Governance and Anti-Corruption Officer di kantor perwakilan Indonesia.

Awal karir Amien pun, juga di lingkungan pengungkapan tindak korupsi, yakni audit investigasi. Amien memulai karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Jabatan terakhirnya adalah Kepala Sub Direktorat Pengawasan Khusus Kelancaran Pembangunan pada Deputi Bidang Pengawasan Khusus.

Baca juga: Kemarin, peluncuran B30 hingga kejutan pengumuman Dirut baru PLN

Peraih gelar Master of Professional Accountancy (MPA) dari School of Accountancy pada College of Business Administration, Georgia State University, Atlanta itu juga bukan merupakan sosok yang asing di sektor energi.

Pada 2014, Amien dipercaya untuk menjadi kepala SKK Migas hingga 2018. Kemudian, Amien diangkat menjadi Wakil Komisaris Utama PT Freeport hingga sekarang.

Sepak terjang Amien selama ini menjadi alasan Erick Thohir menunjuk untuk menduduki jabatan penting di perusahaan listrik milik negara tersebut.

"Pak Amien maupun Pak Zulkifli (Direktur Utama PLN) memiliki rekam jejak yang sangat baik, siap berkeringat dan berakhlak. Sama dengan Dirut dan Komut BUMN lainnya. Saya akan intens bertemu secara reguler setiap bulan untuk memastikan berbagai rencana besar yang menjadi prioritas Pemerintah,“ ucap Erick Thohir.

Tugas berat

PLN bakal memiliki tugas yang berat mulai dari merealisasikan rasio elektrifikasi 100 persen di Indonesia hingga menciptakan tarif listrik yang efisien baik untuk masyarakat dan industri.

Selain itu, PLN juga ditugaskan untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sebagai sumber listrik. Salah satu yang harus dipenuhi PLN adalah pemenuhan listrik ramah lingkungan di Ibu Kota Baru.

Pejabat PLN, juga diminta untuk membentuk ekosistem bisnis yang sehat dengan swasta, BUMD dan BUMDes dalam memproduksi listrik. PLN sedianya akan fokus pada distribusi.

Baca juga: Zulkifli Zaini, bankir yang nakhodai PLN

Belum lama ini, Presiden RI Joko Widodo juga telah mengingatkan, agar BUMN melibatkan swasta dalam pengerjaan infrastruktur.

"Saya ingatkan kembali proyek-proyek infrastruktur agar jangan semuanya diambil oleh BUMN. Ini penting, saya garis bawahi. Dari proyek proyek yang besar-besar sampai yang kecil-kecil yang sering kali bukan hanya melibatkan anak anak BUMN tapi juga ke cucu-cucu BUMN," tegas Jokowi dalam Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Selasa (10/12/2019).

Sementara itu, dari hasil RUPSLB PLN, susunan dewan komisaris yakni Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen, Suahasil Nazara (Wakil Komisaris Utama), serta Ilya Avianti, Rida Mulyana, dan Budiman sebagai Komisaris. Sementara, Deden Juhara sebagai Komisaris Independen.

Susunan Dewan Direksi PLN yakni Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama, Darmawan Prasodjo (Wakil Direktur Utama), Sinthya Roesly (Direktur Keuangan), Sripeni Inten Cahyani (Direktur Pengadaan Strategis 1), dan Djoko Raharjo Abumanan (Direktur Pengadaan Strategis 2).

Kemudian, Muhamad Ali sebagai Direktur Human Capital Management, Syofvi Felienty Roekman (Direktur Perencanaan Korporat), Haryanto WS (Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali), Syamsul Huda (Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Kalimantan), Ahmad Rofiq (Direktur Bisnis Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara), dan Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera.
Baca juga: Penetapan mantan Wakil Ketua KPK jadi Komut PLN untuk cegah kebocoran

Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019