Jakarta, (ANTARA News) - Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya di awal perdagangan Rabu sesi pagi, karena perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih "volatile" (naik-turun), Rabu. IHSG yang dibuka naik meyakinkan (30 poin), tetapi akhirnya kembali mengalami penurunan di akhir sesi pagi sebesar 4,402 poin (0,40 persen) menjadi 1.106,988 dan indeks LQ45 terkoreksi 0,795 poin (0,38 persen) ke level 205,880. Penurunan indeks ini lebih disebabkan oleh tekanan jual para pelaku pasar yang belum yakin atas krisis global yang terjadi saat ini, sehingga masih melakukan aksi jual dan cenderung untuk memegang kas. Secara sentimen yang masuk ke pasar sebenarnya mulai positif, yang dimulai dari menguatnya saham AS dan regional, serta ditambah komitmen pemerintah Indonesia untuk mengatasi krisis yang terjadi saat ini. PT Danareksa Sekuritas, dalam riset hariannya, mengungkapkan bahwa pasar saham mendapat sentimen positif atas penguatan bursa AS dengan indeks Dow Jones yang naik 10.88 persen ke level 9.065,12 setelah pasar mulai mengantisipasi pemangkasan suku bunga oleh the Fed sebesar 50 basis poin (bps). Kenaikan bursa As ini juga diikuti oleh bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang naik 171,46 poin (1,36 persen) ke level 12.767,75 dan bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 naik 525,24 poin (10,79 persen) ke posisi 8.147,16. Danareksa juga mengungkapkan bahwa pasar saham sebenarnya juga mendapat dorongan dari dalam negeri, setelah Selasa malam (28/10), Presiden Yudhoyono dalam rapat kabinetnya, mengumumkan 10 langkah yang akan diambil pemerintah dalam mengatasi krisis global yang telah mengimbas ke dalam negeri. Berdasarkan sentimen ini, kenaikan IHSG hanya bertahan hingga pukul 11.32 waktu JATS, setelah itu indeks kembali ke teritorial negatif dan ditutup turun 4,402 poin. Pergerakan saham juga masih didominasi yang turun sebanyak 93 efek dibanding yang naik hanya 49, sedangkan 43 tidak berubah harganya dan 275 tidak aktif diperdagangkan. Saham-saham yang turun diantaranya Perusahaan Gas Negara yang terkoreksi Rp30 ke Rp1.08, Bank BRI melemah Rp100 ke posisi Rp2.575, Timah terkikis Rp10 ke level Rp990, Astra Internasional anjlok Rp200 ke harga Rp7.100, United Tractors turun Rp225 ke Rp2.425 dan Bank Mandiri melemah Rp40 ke Rp1.170. Volume perdagangan sebanyak 1,436 miliar saham dengan nilai Rp996,065 miliar dari 33.821 kali transaksi.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008