Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia meningkat di perdagangan Asia, Rabu, seiring dengan menguatnya bursa saham, dengan pasar menantikan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) untuk mendorong ekonomi AS, para pialang menyatakan. Berbagai pernyataan dari OPEC bahwa pihaknya mungkin akan melakukan pengurangan produksi lagi jika harga terus turun juga mendorong pasar, kata mereka. Kontrak utama pasar New York, minyak mentah jenis light sweet untuk penyerahan Desember, meningkat 1,99 dolar menjadi 64,72 dolar per barel. Minyak mentah Brent Laut Utara untuk pengiriman Desember 2,16 dolar lebih tinggi menjadi 62,45 dolar per barel. Para analis memperkirakan The Fed akan menurunkan lagi suku bunganya dengan setengah poin atau satu persen, atau bahkan lebih rendah lagi, pada Rabu petang, dalam upaya mendorong perekonomian AS dan meredakan kegawatan kredit global. Pemerintah AS sudah mengumumkan paket penyelamatan besar-besaran dan setiap langkah baru untuk mengangkat perekonomian yang merosot dari pemakai energi terbesar dunia itu mungkin akan membantu meningkatkan permitaan minyak, kata para pialang. Ancaman OPEC Sementara itu, Sekjen OPEC memperingatkan, Selasa, pihaknya dapat memangkas produksi lagi jika harga terus turun, kendati telah dilakukan penurunan darurat pada pekan lalu. OPEC, yang memproduksi 40 persen minyak mentah dunia, dapat menggelar pertemuan darurat baru sebelum pertemuan mendatang yang dijadwalkan Desember, kata Sekjen Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Abdalla Salem El-Badri. "Kami akan menunggu dan melihat bagaimana reaksi pasar ... tetapi jika masalah ini berlanjut, maka kami akan melakukan pemotongan lagi," katanya kepada para wartawan di sela-sela konferensi minyak di London, seperti dilaporkan AFP. "Jika situasi memburuk ke titik dimana kami harus mengadakan pertemuan lain sebelum di Aljazair, kami akan melakukan hal itu", katanya, merujuk pada pertemuan OPEC mendatang yang dijadwalkan di Oran, Aljazair, pada 17 Desember. (*)

Copyright © ANTARA 2008