Untuk pasar, katanya, produk rancangannya mulai merambah Kota Jakarta, Bandung, Riau, dan sejumlah kota di Kalimantan, selain tentu di Kota Surabaya sendiri.
Sisyl menjelaskan bahwa dalam produknya itu dia mengandalkan kesederhanaan tampilan, namun tetap terlihat anggun bagi pemakainya. "Saya memang senang dengan rancangan busana yang tidak terlalu banyak asesorisnya," katanya.
Beberapa konsumennya juga berkomentar bahwa busana rancangan Sisyl sangat bagus di pemilihan dan perpaduan warnanya sehingga terlihat serasi.
Untuk melayani peminat, dia menyediakan dua cara, yakni orang datang memesan gaun sesuai permintaan atau tinggal memilih busana jadi yang sudah siap pakai. Untuk keperluan itu, Sisyl juga membuka showroom guna melayani pembeli di Surabaya dan sekitarnya.
"Untuk yang busana siap pakai ini saya mematok harga maksimal Rp2 juta per potong, sedangkan yang pesanan, paling murah Rp2,5 juta atau sesuai anggaran yang disiapkan oleh pemesan," katanya.
Baca juga: Alasan Zaskia Mecca tak pernah ikut pagelaran busana
Baca juga: Dari "couture", Kimberly Tandra beralih ke busana siap pakai
Sisyl mengakui suka dukanya menekuni dunia busana ini, termasuk bagaimana mengelola karyawan dan menghadapi musim-musim atau fluktuasi permintaan yang setiap bulan tidak sama.
"Kalau dulu saat hanya melukis, saya hanya mengurusi diri sendiri, sekarang mengurusi orang lain yang ternyata tidak mudah juga ya. Misalnya saat dikejar waktu penyelesaian pesanan, karyawan justru tidak bekerja. Tapi itulah juga seninya," katanya.
Mengenai musim-musim pesanan, ia menjelaskan bahwa pesanan akan banyak saat musim-musim pernikahan yang hingga mencapai di atas 50 pesanan baju. Sebaliknya, ada juga masa-masa sepi pesanan, terutama saat bulan Syuro dalam kalender Jawa yang di kalangan masyarakat Tionghoa juga menjadi tradisi nyekar ke makam leluhur.
"Tapi di masyarakat kita itu ada kebiasaan menyimpan busana, meskipun tidak sedang dibutuhkan. Misalnya untuk baju anak biasanya disimpan dan dipakai saat ulang tahun atau untuk kegiatan spesial makan malam," katanya.
Ia mengatakan, semua produknya memang dikhususkan untuk pakaian wanita, mulai dari bayi hingga untuk nenek-nenek.
Baca juga: Santorini dalam bentuk busana karya Prettycia Haqni
Baca juga: Ini prediksi tren fesyen muslimah Indonesia tahun 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019