Cirebon (ANTARA News) - Ledakan di unit ARHDM (Atmospheric Residue Hydro De Metallization) di Kilang Minyak Balongan, Selasa siang, menyebabkan enam pekerja mengalami luka bakar terkena semburan api, dua di antaranya mengalami kerusakan pada gendang telinga akibat suara ledakan yang begitu keras. Para korban insiden semburan gas disertai ledakan di kilang Balongan itu adalah, Hasanudin, Yohanes, Danudi, Carli, Daryo dan Narwan. Mereka adalah teknisi dari PT Trijaya, kontraktor Pertamina yang sedang melakukan pemeliharaan atau "turn around" di unit ARHDM itu. Dua pekerja yang mengalami luka bakar ringan kemudian diperbolehkan pulang, namun empat lainnya masih mendapatkan perawatan di RS Pertamina Bumi Patra. Informasi yang dihimpun ANTARA News menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat belasan pekerja sedang melaksanakan kegiatan pembersihan instalasi pipa di area 120 ARHDM. Menurut Yohanes, salah satu korban luka bakar, insiden terjadi ketika pekerja sedang melakukan pengecekan baut dan mur di salah satu bagian instalasi kalalis itu. "Karena dianggap aman, pekerja kemudian satu persatu membongkar mur dan baut itu. namun kemudian muncul ledakan disertai semburan gas panas yang menimpa para pekerja," katanya yang bekerja sebagai teknisi "Bolting". Kahumas Pertamina UP VI Balongan, Drs Darijanto, saat dihubungi menjelaskan, yang terjadi bukanlah ledakan tetapi terbakarnya gas yang tersisa dalam ARHDM itu. "Saya nanti berikan siaran pers kepada wartawan secara tertulis. Tulis berdasarkan siaran pers itu supaya tidak salah," katanya sambil berjanji memberikan siaran pers kepada ANTARA News. Kapolwil Cirebon Kombes Pol Nasser Amir kepada wartawan menjelaskan bahwa menang terjadi ledakan di salah satu kilang di Pertamina UP VI Balongan yang menyebabkan empat orang terluka dua diantaranya mengalami gangguan di gendang telinga karena kerasnya suara ledakan itu. "Kami masih menyelidiki kasus itu, namun sementara ini tidak ada indikasi adanya sabotase dalam kasus itu," katanya. Sampai Selasa pukul 23.00 ANTARA belum mendapatkan press release tersebut untuk mendapatkan penjelasan resmi dari Pertamina UP VI Balongan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008