Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengharapkan kalangan pemuda supaya tidak hanya tertarik bidang politik, namun juga bidang-bidang yang lain."Kita ingin agar pemuda lebih meningkatkan kualitas di bidang ilmu pengetahuan, sosial, dan lain-lain. Jangan hanya tertarik bidang politik," katanya sebelum pelaksanaan puncak peringatan 80 Tahun Sumpah Pemuda di Jakarta, Selasa.Pemerintah, kata Adhyaksa, telah berkomitmen untuk memberi perhatian lebih kepada kalangan pemuda yang berhasil mengukir prestasi gemilang.Salah satu bentuknya adalah berupa pendirian Menara Pemuda yang akan mengabadikan berbagai prestasi yang telah diukir anak bangsa. "Menara ini dibangun dengan tanah dan air dari 33 provinsi. Orang-orang muda berprestasi akan terukir di situ seperti Chris John, juara olimpiade matematika, dan yang lain," katanya. Dalam peringatan 80 Tahun Sumpah Pemuda, pemuda yang menjadi prioritas untuk mendapat penghargaan dari pemerintah juga bukan dari kalangan Organisasi Karya Pemuda (OKP). "Kita ingin mengambil pahlawan-pahlawan yang kongkrit, yang jasanya bisa dirasakan masyarakat," katanya. Namun, menurut Adhyaksa, hal itu bukan berarti pemerintah tidak suka pemuda terjun ke politik. "Tapi tentunya kita berharap mereka yang terjun ke politik mampu menjadi politisi negarawan, bukan politisi busuk," kata Adhyaksa. Almarhum Sophan Sopiaan, salah satu tokoh yang akan menerima penghargaan Wirakarya dari pemerintah karena dinilai mampu memberi inspirasi bagi generasi muda, menurut Adhyaksa merupakan salah satu contoh politisi negarawan yang pernah dimiliki bangsa ini. Sementara itu Ketua Panitia Nasional Peringatan 80 Tahun Sumpah Pemuda Muhammad Budi Setiawan menambahwan, di dalam acara peringatan puncak Hari Sumpah Pemuda kali ini dilakukan acara Ikrar Pemuda oleh pemuda lintas etnis. "Ini semacam Sumpah Pemuda kedua," katanya. Apalagi, lanjutnya, pemudik Idris Sardi akan tampil memainkan biola asli penggubah lagu Indonesia Raya, WR Soepratman.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008