Boyolali (ANTARA) - Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali berupaya memastikan keamanan para penumpang dengan melakukan razia pada setiap kendaraan yang masuk ke kawasan bandara.
"Upaya ini juga untuk memastikan situasi bandara tetap kondusif dan mencegah terjadinya kegiatan yang melanggar hukum," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, di Boyolali, Senin.
Ia mengatakan pada kegiatan itu Bandara Adi Soemarmo juga melibatkan TNI AU dan pengamanan bandara. Bahkan, untuk memastikan razia berjalan optimal TNI AU juga menurunkan tim K-9 untuk membantu mendeteksi bahan peledak dan narkoba.
Baca juga: Bandara Internasional Juanda maksimalkan koordinasi pengamanan
Selain itu, dia katakan, razia dengan tim K-9 juga dilakukan pada setiap barang bawaan para penumpang.
"Kami berharap melalui sinergi ini pelayanan dan peningkatan keamanan kepada pengguna jasa angkutan Natal dan Tahun Baru makin meningkat," katanya.
Selain itu, dikatakannya, seluruh pengguna jasa khususnya yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru melalui Bandara Adi Soemarmo dapat menikmati keamanan dan kenyamanan.
Sebelumnya, untuk memberikan pelayanan kepada para pengguna jasa transportasi udara yang melakukan perjalanan melalui Bandara Adi Soemarmo, pihaknya sudah membuka posko bersama dengan melibatkan beberapa instansi lain, di antaranya Angkasa Pura I, TNI AU, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Selain itu juga ada instansi pendukung dari LPPNPI, BMKG, Polsek, Pertamina, Airlines, dan Groundhanling.
"Posko ini akan kami selenggarakan selama 19 hari, yaitu mulai tanggal 19 Desember 2019-6 Januari 2020," katanya.
Beberapa upaya tersebut, dikatakannya, merupakan bentuk pelayanan seiring dengan prediksi kenaikan jumlah penumpang pada liburan Natal dan Tahun Baru 2020. Terkait hal itu, ia memperkirakan kali ini kenaikan jumlah penumpang di kisaran 3 persen jika dibandingkan harian normal.
Menurut dia, rata-rata jumlah penumpang pesawat terbang yang melalui Bandara Adi Soemarmo sekitar 4.000-5.000 penumpang/hari.
"Prediksi kami kenaikan tidak terlalu besar karena maskapai yang mengajukan 'extra flight' juga tidak terlalu banyak, sejauh ini hanya Garuda Indonesia, Lion Air, dan Batik Air," katanya.
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019