Banda Aceh (ANTARA News) - Akibat listrik mati, upacara peringatan ke-80 Sumpah Pemuda di Kota Banda Aceh bubar tanpa aba-aba pemimpin upacara.Upacara peringatan Sumpah Pemuda sekaligus peringatan ke-25 Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang dilaksanakan di Stadion H Dimurthala Lampineueng Banda Aceh, Selasa, diikuti ratusan pelajar dan guru.Saat aliran listrik mati yang menyebabkan terputusnya sound system itu para peserta upacara langsung bubar meski Wakil Gubernur Muhammad Nazar yang bertindak selaku inspektur upacara hendak menyampaikan pidatonya. Wakil Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Muhammad Nazar selaku pembina upacara di Banda Aceh, Selasa mengaku kecewa dengan kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang belum mampu mengatasi masalah pemadaman listrik di Aceh sehingga peringatan penting tersebut tidak berjalan khidmat."Kemarin pada peringatan HUT PLN saya baru menyampaikan agar masalah listrik ditangani dengan serius apalagi pada hari penting seperti ini, kita sebagai pemerintah ingin menyampaikan sesuatu termasuk pidato Menteri tapi tidak bisa karena listrik mati," kata Nazar.Terlebih lagi peserta upacara di antaranya murid-murid sekolah, guru dan anggota organisasi kepemudaan sudah menunggu sejak pagi namun karena listrik hidup mati maka upacara tidak berjalan khidmat.Sejak pagi para peserta upacara sudah berbaris di tengah stadion di bawah suasana terik dan baru pada pukul 09.00 WIB upacara dimulai dengan dipimpin pemimpin upacara Zulfikar dari Forum Komunikasi Putra Putri ABRI (FKPPI) dan Wakil Gubernur selaku pembina upacara.Usai rangkaian pembacaan sumpah pemuda dan Pancasila, upacara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada para pemuda dan atlet Aceh yang berprestasi.Namun saat akan membacakan pidato Menteri Negara Pemuda dan Olahraga tiba-tiba listrik padam sehingga upacara ditunda sejenak. Peserta upacara yang sejak pagi "dijemur" diterik matahari mulai keluar barisan mencari tempat yang sejuk.Bahkan sejumlah murid mulai jatuh pingsan karena kepanasan. Setelah menunggu sekitar 30 menit listrik belum juga hidup, barisan peserta upacara bubar meninggalkan lapangan.Karena upacara belum dibubarkan secara resmi, pemimpin upacara masih tetap tegak di tengah lapangan meskipun peserta sudah bubar, namun tidak lama kemudian Zulfikar yang juga anggota Satuan Pengaman (Satpam) di kantor Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pingsan.Akhirnya upacara dihentikan dan sejumlah pejabat yang hadir termasuk Wakil Gubernur Muhammad Nazar meninggalkan podium kehormatan.Nazar mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut dan berjanji akan memanggil dinas terkait termasuk panitia Peringatan Sumpah pemuda serta PLN karena dinilai tidak disiplin.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008