Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas bulu WBA, Chris John siap melakukan tanding unifikasi atau mempersatukan gelar juara dari dua badan tinju dunia, menyusul keberhasilannya mempertahankan gelarnya sebanyak 10 kali tanpa putus. "Tarung unifikasi, mengapa tidak, tetapi semuanya tergantung pada manajer sekaligus pelatihnya, Craig Christian," kata Chris Joh ketika dihubungi di Semarang, Selasa. Dijelaskannya, untuk menjalani tarung unifikasi tentunya memerlukan persiapan yang matang, karena yang jelas calon lawannya adalah juara dunia di badan tinju dunia lain (selain WBA). Tetapi, kata petinju yang baru saja mempertahankan gelarnya setelah menang angka ats petinju Hiroyuki Enoki pada tarung wajib atau "mandatory fight" di Korakuen Hall, Tokyo, Jepang, Jumat (24/10) terebut, semuanya tergantung pada Craig Christian. Yang pasti, kata bapak dua orang putri (Maria Luna Ferissa dan Maria Rosa Christiani) itu, untuk saat ini akan dimanfaatkan untuk beristirahat sambil menyembuhkan lukanya. Usai bertarung melawan Hiroyuki Enoki di Jepang, petinju kelahiran Kabupaten Banjarnegara, Jateng, itu harus menjalani operasi di Rumah Sakit MMC Jakarta akibat luka-luka yang diderita nya. Bahkan, suami mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati, itu mendapat sebanyak 70 jahitan dari ahli bedah plastik di RS MMC karena luka robek berkisar antara satu hingga tiga sentimeter dengan dalam satu sentimeter. Untuk persiapan menghadapi tarung wajib melawan Enoki, petinju dengan julukan "The Dragon" tersebut memerlukan waktu latihan di Sasana Herry`s Gym di Perth, Australia, cukup lama. Chris John berlatih di sasana tersebut mulai September 2008, kemudian 15 Oktober bertolak ke Jepang dan selama berada di Negeri Matahari Terbit itu, dia hanya memfokuskan pada latihan fisik dan teknik tanpa berlatih dengan mitra tanding. Tentunya, untuk persiapan menghadapi tarung unifikasi -- jika jadi -- memerlukan waktu yang lama dan matang karena akan menyatukan dua gelar juara dunia dari badan tinju yang berbeda.Tanpa putus Chris John berhasil mempertahankan gelar juara dunia hingga 10 kali tanpa putus sejak merebut gelar juara dunia kelas bulu WBA dari tangan petinju Colombia, Oscar Leon, di Bali tahun 2003, sehingga menyandang gelar super champion yang berarti wajib tarung unifikasi. Dari 10 kali mempertahankan gelar tersebut, lima kali di antaranya dilalui melalui tarung wajib atau "mandatory fight", yaitu melawan Jose Cheo Rojas (Venezuela), Derrick Gainner (Amerika Serikat), Juan Manuel Marquez (Meksiko), Roinet Caballero (Panama), dan terakhir melawan Hiroyuki Enoki (Jepang). Kemudian lima kali lainnya melalui tarung pilihan atau "choice", yaitu melawan Renant Acosta (Panama), Jose Cheo Rojas (Venezuela), Tommy Browne (Australia), Osamu Sato dan Zaiki Takemoto (Jepang). Dari 10 kali pertarungan mempertahankan gelar tersebut, empat kali dimainkan di luar negeri, yaitu Jepang tiga kali dan Australia sekali, sedangkan enam kali dimainkan di dalam negeri baik Jakarta maupun tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. "Hari ini atau Selasa, saya ke Jakarta dalam rangka Hari Sumpah Pemuda," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008