Milanovic mendapat 29,5 persen suara mengungguli presiden kanan-tengah saat ini, Kolinda Grabar-Kitarovic, kandidat dari Uni Demokratik Kroasia (HDZ) yang berkuasa, dengan 26,7 persen. Kandidat independen Miroslav Skoro, penyanyi populer dengan pandangan nasionalis konservatif berada di urutan ketiga dengan 24,4 persen suara.
Milanovic dan Grabar-Kitarovic akan menghadapi putaran kedua pada 5 Januari 2020.
Peran presiden adalah untuk sebagian besar seremonial karena kepala negara tidak dapat memveto undang-undang, tetapi memiliki suara dalam kebijakan luar negeri dan masalah pertahanan. Presiden memiliki masa jabatan lima tahun dengan masa jabatan berikutnya dimulai pada Februari 2020.
Meskipun menempati posisi kedua di putaran pertama Grabar-Kitarovic, yang masa jabatan pertamanya oleh beberapa pengamat dinilai agak hambar dengan sedikit substansi kebijakan dan banyak retorika patriotik populis, tampaknya menjadi favorit di babak kedua.
"Pemilih sayap kanan Skoro tidak mungkin mendukung Milanovic, sehingga Grabar-Kitarovic tampaknya akan mengandalkan kumpulan pemilih potensial yang lebih besar di putaran kedua," kata analis politik Davor Gjenero.
Babak kedua mengadu calon dari dua partai terbesar dalam satu tahun ketika Kroasia juga akan mengadakan pemilihan parlemen, kemungkinan besar di musim gugur. (Pelaporan oleh Igor Ilic; Editing oleh Sandra Maler)
Sumber: Reuters
Baca juga: Kroasia selenggarakan pemilihan presiden di tengah krisis ekonomi
Baca juga: Rakyat Kroasia Pilih Presiden Baru
Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019