Ankara (ANTARA) - Turki tak mampu menangani serbuan migran baru yang berasal dari Suriah, demikian Presiden Tayyip Erdogan pada Minggu.
Erdogan juga menyebutkan bahwa negara-negara Eropa akan terkena imbas gelombang masuk migran apabila kekerasan di kawasan Idlib Suriah tidak dihentikan.
Berbicara di saat ajang penghargaan di Istanbul, Erdogan mengatakan lebih dari 80.000 orang saat ini melarikan diri dari Idlib menuju Turki akibat bombardir Rusia dan Suriah di kawasan tersebut. Menurutnya, negara Eropa tak bisa menghindar untuk melihat kondisi seperti ini pada krisis migran 2015 kecuali membantu menghentikan kekerasan di kawasan tersebut.
Erdogan mengatakan Turki bersama Rusia sedang melakukan berbagai kemungkinan agar bombardir di Idlib dapat dihentikan. Ia juga menuturkan delegasi Turki akan bertolak ke Moskow pada Senin guna membahas perkembangan di Suriah sehingga Turki dapat menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil seusai pembicaraan tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sedikitnya 25.000 orang tinggalkan Idlib di Suriah ke Turki
Baca juga: Lavrov kembali nyatakan krisis Suriah harus diselesaikan
Baca juga: Erdogan desak pemindahan sejuta pengungsi di "zona damai" Suriah Utara
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019