Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah meminta agar persediaan dolar milik BUMN segera ditarik ke dalam negeri, kata Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil usai rapat di Kantor Presiden Jakarta, Senin sore.Katanya, langkah itu diambil untuk membantu menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang berfluktuasi dalam beberapa hari terakhir."Soal pelemahan rupiah agar dolarnya itu dibuat clearing house, semua BUMN yang punya dolar agar memasukkan ke dalam negeri, kita akan monitor soal itu," katanya. Ia menyatakan pemerintah mengeluarkan kebijakan minimalisasi permintaan valuta asing di BUMN agar suplai valuta asing meningkat dan mengurangi permintaan valuta asing. Sofyan juga menjelaskan khusus untuk Pertamina diinstruksikan untuk melakukan pembayaran dalam bentuk rupiah bagi berbagai jenis pos pembayaran yang memungkinkan."Untuk pertamina apa saja yang bisa mereka bayar dengan rupiah, maka harus dibayar dengan rupiah supaya mereka tidak banyak memerlukan dolar," katanya.Selain itu, masih menurut Sofyan, penggunaan bio diesel juga akan dipacu karena pembelian bio diesel menggunakan rupiah."Kita akan mempercepat penggunaan bio diesel karena bio diesel dibayar menggunakan rupiah selain membantu petani sawit," tegasnya.Sementara itu Plt Menko Perekonomian yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pihaknya terus memantau perkembangan nilai tukar rupiah."Seluruh kejadian perkembangan apakah kurs, harga minyak, dan segala macam kita akan observasi terus bagaimana pengaruhnya ke APBN dan lain-lain," katanya.Ketika ditanya mengenai nilai tukar rupiah atas dolar AS yang mencapai Rp10.700 per dolar AS di pasar mata uang, Sri Mulyani mengatakan akan diobservasi dan diantisipasi segala kemungkinan.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008