Jakarta, (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Senin, kembali terpuruk dan berada di level terendah sejak awal 2006. IHSG BEI ditutup melemah 78,455 poin atau 6,30 persen menjadi 1.166,409, level ini terendah sejak penutupan 3 Januari 2006 di 1.170,089 atau turun jauh dari level tertinggi yang pernah dicapai 2.830,262 pada 9 Januari 2008. Sedangkan indeks LQ45 terkoreksi 16,709 poin atau 7,12 persen ke posisi 217,824, yang merupakan level terendah sejak pertengahan 2005. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing, kepada ANTARA di Jakarta, mengatakan, penurunan indeks ini lebih disebabkan oleh sentimen dari anjloknya bursa regional. "Memang masih dipengaruhi global, tetapi ada juga dari domestik, yakni kasus Bank Indover juga menjadi penambah senntimen negatif pasar saham," kata Pardomuan. Dia juga menegaskan bahwa para pelaku pasar masih menunggu hingga situasi yang kondusif, jika ada hanya pelaku jangka pendek. Ia masih yakin bahwa para pelaku pasar belum hilang kepercayaan kepada pasar saham. "Ini kan hanya siklus sedang turun, kalau kita lihat bahwa para pelaku jangka panjang masih bertahan kok, bahkan ini dijadikan kesempatan untuk ambil barang (beli saham)," jelasnya. Untuk itu, dia berharap pemerintah melakukan hal positif dengan menjaga terus berjalannya sektor riil dan Bank Indonesia (BI) segera menrunkan BI-rate-nya pada bulan depan (November 2008). "Jika dua mesin ini berjalan, saya yakin bursa saham akan kembali positif," tambahnya. Dia juga menegaskan bahwa penurunan indeks BEI ini lebih didominasi oleh penurunan bursa global, terutama bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang anjlok 12,70 persen (1.602,54 poin) menjadi 11.015,83. Kondisi inilah yang membuat pergerakan saham di BEI didominasi saham yang turun sebanyak 162 dan saham naik hanya 14, sedangkan 19 tidak bergerak dan 265 tidak diperdagangkan. Penurunan indeks BEI dipimpin turunnya berapa saham-saham unggulan, diantaranya Antam yang terkoreksi Rp90 menjadi Rp850, Bank BRI turun Rp325 ke posisi Rp2.950, Telkom anjlok Rp550 ke level Rp5.350, Gas Negara negatif Rp130 ke Rp1.220, Tambang Batubara Bukit Asam terkikis Rp450 ke harga Rp4.150, Bank Mandiri melemah Rp140 ke Rp1.340, Astra Internasional turun Rp900 ke level Rp8.100 dan Bank BCA terjun Rp225 menjadi Rp2.200.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008