Jakarta (ANTARA Nes) - Komisi VII DPR meminta pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi, menyusul turunnya harga minyak dunia sekarang ini. Demikian kesimpulan raker antara Komisi VII DPR dan Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan, Anggito Abimanyu di Jakarta, Senin. Purnomo mengatakan, pihaknya akan membawa masukan Komisi VII DPR dalam sidang kabinet mendatang. "Saya tidak bisa putuskan sendiri, harus melalui sidang kabinet," katanya. Anggota Komisi VII DPR, Bur Maras, menyatakan sekarang ini, masyarakat mempertanyakan komitmen pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi. "Rakyat bertanya-tanya, dulu pemerintah menaikkan harga BBM karena harga minyak naik, sekarang saat harga minyak turun, seharusnya pemerinah menurunkannya," katanya. Harga minyak mentah telah merosot lebih dari separuhnya dari rekor tinggi di atas 147 dolar yang dicapai Juli lalu, akibat kekhawatiran terhadap pasokan. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dalam upayanya mendongkrak harga minyak yang terus merosot, mengumumkan Jumat lalu produksinya akan dipangkas sebanyak 1,5 juta barel per hari (bph) menjadi 27,3 juta bph mulai 1 Nopember. Namun demikian, pasar minyak terus merosot, dengan keputusan OPEC memangkas produksinya di saat terjadinya gejolak finansial global dipandang sebagai mengganggu pasar yang sudah mengalami pelemahan permintaan energi, kata para dealer. (*)

Copyright © ANTARA 2008