Semarang (ANTARA News) - PSIS Semarang optimistis bisa bertahan dan tidak terdegradasi dari ajang kompetisi Sepak Bola Liga Super yang memasuki putaran kedua mulai 24 Januari mendatang.

Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah, usai memimpin timnya berlatih di Stadion Jatidiri Semarang Senin petang mengatakan, dengan pemain-pemain baru PSIS optimis target tidak terdegradasi bisa dicapai.

"Pemain-pemain asing yang masuk pada putaran kedua ini memang tidak bagus-bagus amat tetapi bisa menunjang tim. Kami berharap penampilan anak-anak bisa lebih baik lagi dibandingkan pada putaran pertama," kata mantan striker timnas PSSI era tahun 1980-an tersebut.

Pada putaran kedua ini, tim berjuluk Mahesa Jenar mendapat tambahan sembilan pemain baik asing maupun lokal, meskipun sebelumnya juga sempat mencoret tiga pemain asing (Gastan Castano, Salomon Bengundo, dan Edson Leonardo) dan tujuh pemain lokal.

Empat pemain asing yang bergabung dengan Idrus Gunawan dan kawan-kawan adalah Abdel Aziz Dnibi (Marokko), Nnengue Bienvenu (Kemarun), Anderson Alexando Ferreire dos Santos (Brasil), dan Antonio Adriano Telles (Brasil).

Kemudian lima pemain lokal yang baru bergabung adalah Firman Basuki, Jimmy Max, Aulia Tri Hartanto, Bertha Yuwana, dan striker asal Sorong, Papua, Marthen Tao (sampai kini Marthen belum bergabung dengan PSIS karena peristiwa gempa yang menimpa anggota keluarganya di Manokwari).

Ketika ditanya apakah keempat pemain asing ini bisa diturunkan saat timnya menjamu Persita Tangerang pada pertandingan perdana putaran kedua Liga Super, mantan pelatih Arema Malang tersebut, mengatakan, harapannya seperti itu.

"Kita memang berharap pada pertandingan perdana menjamu Persita Tangerang, kelima pemain asing yang dimiliki PSIS bisa diturunkan semuanya sehingga kekuatan tim menjadi lebih baik lagi," katanya.

Menyinggung tim-tim lain yang menjadi pesaing PSIS, seperti PSMS Medan, Deltras Sidoarjo juga melakukan pembenahan menghadapi putaran kedua mendatang, dia mengatakan, semua tim tentunya melakukan pembenahan dengan mencari pemain yang bagus agar timnya tidak tersingkir dari Liga Super.

Ia menjelaskan, dengan pembenahan yang dilakukan tim-tim tersebut, dan tentunya PSIS sendiri, persaingan akan menjadi ramai dan sengit, tetapi tentunya timnya tetap tidak ingin terdegradasi dari Liga Super.

"Sebagai pelatih, saya akan berusaha keras agar tim ini tidak terdegradasi dari Liga Super," katanya menegaskan.

Hanya saja, kata dia, kendala yang dihadapi PSIS sekarang ini adalah persoalan dana. Pada saat tim-tim lain mulai mendapatkan kucuran dana, timnya tidak ada dana.

"Tim-tim lain seperti Persitara Jakarta Utara dananya sudah turun dan mereka mengatakan bahwa dana ini untuk membayar hutang-hutang yang kemarin, mereka minta untuk dana selanjutnya. Lantas dana PSIS turun dari mana," katanya.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki PSIS, kata dia, dirinya tetap akan bekerja keras untuk tim ini.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009