Yogyakarta (ANTARA News) - Saksi kunci Co Pilot Gagam Saman Rohmana yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang kasus kecelakaan pesawat Garuda di Bandara Yogyakarta, Senin, mencabut keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) penyidik kepolisian. "Saya mencabut keterangan di BAP dan menyatakan keterangan yang benar adalah yang saya sampaikan dalam persidangan ini," katanya di Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta.Saksi beralasan, saat memberi keterangan kepada penyidik Polda Daerah Istimewa Yogyakarta ia terpengaruh opini yang berkembang di media massa mengenai kasus kecelakaan tersebut.Gagam juga mengaku saat menandatangani BAP, ia tidak membaca ulang isi keterangan dalam BAP."Selain itu saya belum sepenuhnya yakin tentang kronologis kecelakaan dari awal hingga pesawat menabrak pagar pembatas landasan," ujarnya. Keterangan yang dicabut saksi diantaranya mengenai ketinggian dan kecepatan pesawat yang saat itu tidak memungkinkan untuk melakukan pendaratan, dan mengenai upaya pilot kapten Marwoto Komar (terdakwa) mendaratkan pesawat.Sebelum melakukan pendaratan, sebutnya, pilot telah memberitahu akan melakukan pendaratan."Saat itu kecepatan pesawat masih 240 knot padahal untuk pendaratan maksimal 205 knot, maka dari itu kapten pilot memerintahkan untuk membuka flip 1 untuk mengurangi kecepatan sampai mencapai kecepatan ideal pendaratan," paparnya.Setelah kecepatan pesawat dikurangi terjadi guncangan yang mengakibatkan co pilot pingsan hingga pesawat mengalami kecelakaan."Setelah terjadi guncangan saya sempat berteriak `go around` (terbang lagi) sampai beberapa kali, tetapi sampai berapa jumlahnya dan apakah kapten mendengar saya tidak tahu karena setelah itu saya pingsan," katanya.Sesuai prosedur kerja standar, selaku pilot monitoring, co pilot harus mengingatkan kapten pilot jika pendaratan mengalami masalah termasuk membantu untuk `go around`. "Saya juga tidak membantu pilot untuk `take over` karena kondisinya memang tidak memungkinkan," tambahnya kepada Majelis Hakim yang dipimpin Ketua Sri Andini SH dan JPU Modim Aristo SH.Ia mengaku melihat pilot berupaya melakukan konfigurasi yang tepat untuk pendaratan, tetapi posisinya sudah tidak mungkin melakukan itu. Pilot kemudian berupaya menurunkan ketinggian sehingga pesawat terlihat menukik. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008