Biasa dikasih Rp20-25 ribu sekali angkut, kalau ada yang kasih di bawah itu ya enggak masalah

Jakarta (ANTARA) - Hari libur atau tanggal merah memang menjadi hari yang ditunggu oleh mungkin hampir semua orang, apalagi Hari Raya Natal yang dirayakan tiap sepekan jelang tutup tahun.

Dari bandara hingga stasiun bisa dipastikan akan mengalami peningkatan jumlah penumpang mengingat biasanya akhir tahun dijadikan momen untuk bepergian dan anak-anak sekolah biasanya juga telah libur.

Lonjakan jumlah penumpang tersebut turut menambah rezeki bagi para pelaku jasa angkut barang atau portir di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Tatang, salah satu portir mengaku bisa mengangkut barang lebih banyak pada akhir-akhir ini dibandingkan dengan hari-hari biasa.

"Biasanya sepuluh penumpang lah, kalau ramai begini lebih dari sepuluh, bisa 15 ya," kata Tatang ketika menunggui barang penumpang sebelum masuk gerbang keberangkatan.

Pria yang sudah lima tahun bekerja sebagai portir itu mengaku setiap kali penumpang yang memakai jasanya, ia menerima upah Rp25.000, meskipun tidak ada patokan khusus ataupun tarif resmi yang diberlakukan.

Baca juga: Tersisa 50 persen tempat duduk kereta di Stasiun Gambir

Hal senada dirasakan oleh Sumantri, portir lainnya, yang mengaku bisa mengantongi hingga Rp400.000 dalam sehari jika bekerja penuh dari pukul 8 pagi hingga pukul 8 malam.

"Biasa dikasih Rp20-25 ribu sekali angkut, kalau ada yang kasih di bawah itu ya enggak masalah," ujarnya yang baru satu minggu menjadi portir menggantikan ayahnya.

Salah satu penumpang kereta pengguna jasa portir, Dinna, mengatakan dirinya merasa terbantu dengan keberadaan mereka di stasiun, sekalipun ia hanya membawa sebuah koper dan tas jinjing.

"Pakai portir biar tidak repot karena saya perlu cetak tiket dulu dan belum lagi, kalau mau mampir beli makanan," kata Dinna.

Di Stasiun Gambir sendiri, sebanyak 199.100 tempat duduk kereta api jarak jauh masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 tersisa untuk pemberangkatan dari stasiun tersebut pada H-3 Natal pada pukul 12.00 WIB tadi.

Data PT KAI Daerah Operasional (Daop) I Jakarta menunjukkan bahwa angka tersebut adalah setengah atau 50 persen dari total tempat duduk yang disediakan di stasiun ini untuk periode 19 Desember 2019-5 Januari 2020 sejumlah 396.774 kursi.

Itu berarti sejak Kamis (19/12) hingga Minggu ini, 197 ribu lebih tempat duduk telah terjual. Sedangkan volume keberangkatan kumulatif dalam periode yang sama tercatat sebanyak 99 ribu lebih.

Untuk siang hari ini saja, 19,5 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir. Jumlah itu meningkat dibanding jumlah penumpang pada akhir pekan biasa yang menyentuh angka sekitar 14 ribu. Berdasarkan rentang waktu yang sama, 17 ribu lebih penumpang dari keberangkatan berbagai daerah juga tiba di Stasiun Gambir.

Sedangkan pada puncak arus keberangkatan yang sebelumnya sudah diprediksi PT KAI, Sabtu (21/12), 21 ribu lebih penumpang berangkat dalam periode catatan waktu yang sama.

Khusus untuk masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini, PT KAI menyiapkan 37 kereta api reguler beserta 11 kereta api tambahan di Stasiun Gambir sebagai antisipasi. Total penumpang diprediksi mencapai 1,35 juta orang, lebih tinggi tujuh persen dibanding tahun lalu sebanyak 1,25 juta orang.

Selain jumlah kursi, di stasiun ini juga disiapkan peningkatan fasilitas. Misalnya "CoWorking Space" atau ruang khusus untuk menunggu yang bisa dipakai bekerja dengan akses internet gratis.

Bahagiakan penumpang
Sementara itu, untuk menyemarakkan suasana liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Bandara Halim Perdanakusuma mempersiapkan beberapa acara dan kejutan spesial untuk penumpang, termasuk penyambutan spesial untuk penumpang terakhir pada 2019.

"Untuk kebahagiaan penumpang kita memiliki rencana yang kita sebut Customer Happiness. Kita rencananya akan mengadakan live music, lalu ada bagi-bagi suvenir jelang Natal," kata Officers in Charge (OIC) Erick Arrachman.

Selain itu, menurut Erick, pengelola bandara berencana mengadakan acara penyambutan khusus untuk penumpang penerbangan terakhir tahun ini dari Bandara Halim Perdanakusuma dan penumpang pertama yang tiba di bandara pada 2020.

Ia menjelaskan, program Customer Happiness merupakan bagian dari rangkaian acara spesial yang diadakan oleh pengelola bandara untuk memberikan kebahagiaan kepada pengguna fasilitas bandara.

Angkasa Pura II selaku operator pengelola Bandara Halim Perdanakusuma juga terus membenahi sarana-prasarana pendukung bandara untuk meningkatkan kenyamanan para penggunanya.

Baca juga: Penumpang Natal-Tahun Baru Bandara Halim diproyeksi naik tiga persen

Pengelola Bandara Halim Perdanakusuma memperkirakan lonjakan penumpang akan terjadi pada Minggu, tiga hari menjelang Natal dan menurun mulai Senin.

Berdasarkan data dari Posko Terpadu Natal dan Tahun Baru di Bandara Halim hingga Minggu pukul 14.41 WIB sudah ada 3.561 penumpang yang berangkat dari Bandara Halim dan 3.338 penumpang yang tiba di Jakarta via bandara tersebut.

Dengan demikian, jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas Bandara Halim Perdanakusuma total 6.899 orang.

Menurut prognosis Angkasa Pura II, total jumlah penumpang yang akan terbang dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada 22 Desember mencapai 24.475 orang atau naik 0,53 persen dari 24.345 penumpang pada 2018.

Untuk mengantisipasi kesibukan menjelang Natal dan Tahun Baru, pengelola bandara mengerahkan lebih banyak personel. Ada total 48 personel TNI AU disiagakan dan ditambah personel Avsec sebesar 141 personel.

Tol padat
Kepadatan arus lalu lintas masih terjadi di Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Layang Jakarta-Cikampek II menjelang Natal dan Tahun Baru 2020 pada Minggu siang. Kepadatan arus lalu lintas dipicu pertemuan arus antara kendaraan yang melaju dari jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Layang Jakarta-Cikampek II.

Pertemuan arus terjadi di Kilometer (KM) 48 Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Arus lalu lintas tersendat karena cukup banyak kendaraan yang melintas dari Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Layang Jakarta-Cikampek II.

Kepadatan arus sudah terjadi di Kilometer 42 hingga Kilometer 57. Kendaraan yang melintasi jalan tol pada Minggu ini didominasi kendaraan pribadi. Dari mulai Kilometer 42 hingga Kilometer 48, pengendara hanya bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan sekitar 20-40 kilometer per jam.

Selain dipicu penyempitan arus di Kilometer 48, kepadatan juga terjadi akibat terjadinya antrean kendaraan yang akan memasuki "rest area" Kilometer 47. Untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas itu, Jasa Marga memberlakukan arus berlawanan (contraflow) dari KM 47 hingga KM 61 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek sejak Minggu pagi sekitar pukul 08.20 WIB.

"Hal ini dilakukan atas diskresi aparat Kepolisian," kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru di Jakarta, Minggu.

Saat itu, kondisi lalu lintas (lalin) Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Cikampek terpantau padat di beberapa titik.

Baca juga: Tol layang Japek macet, Menhub: bukan kegagalan

Dwimawan menyebutkan, dengan diberlakukan "contraflow" diharapkan dapat mencairkan kepadatan yang terjadi di titik pertemuan Jalan Tol Japek Elevated dan Jalan Tol Japek di KM48 dan titik menjelang tempat istirahat (rest area) di KM 50.

Untuk mendukung kelancaran "contraflow", Jasa Marga menyiagakan petugas dan rambu-rambu. Untuk keamanan dan keamanan pengguna jalan terutama yang melintasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Jasa Marga juga menambah fasilitas seperti Mobile Customer Service (Layanan Jalan Tol) yang dilengkapi dengan BBM dan radiator untuk mengantisipasi kendaraan yang kehabisan bahan bakar.

Selain itu, Jasa Marga juga menambah jumlah derek khusus untuk untuk jalan tol layang ini, yang semula empat unit menjadi enam unit.

Saat mengalami kejadian darurat di jalan tol, hubungi "call center" Jasa Marga dimanapun pengguna jalan berada, yaitu 14080.

Jasa Marga pun mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dalam berkendara, mematuhi rambu-rambu dan mengikuti arahan petugas di lapangan.

Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019